Pandangan mengenai Firman (Logos) ada banyak pertentangan dari beberapa tokoh Bapa - bapa Gereja. Salah Seorang yang bernama Cyrillus mengajukan pertentangan terhadap Nestorius karena perbedaan pendapat yang sangat mendasar menganai Pribadi Firman yang telah menjadi daging (Yesus Kristus). Nestorius mengikuti pendekatan "Manusia - Firman", artinya ia melihat bahwa Kristus sebagai manusia yang didiami Allah Firman. Hubungan antara Yesus yang manusia itu dengan Allah Firman seerat mungkin dan mereka berusaha mempersatukan mereka, pada akhirnya mereka tetap dua oknum. Dalam khotbah - khotbahnya di Konstantinopel Nestorius menyangkal bahwa Maria Theotokos (Melahirkan Allah). Manusia Yesus yang lahir dari peran Maria bukan Allah Firman. Doktrin Kristologi Nestorius ini ditentang oleh Cyrillus.
Dalam Pemahaman Cyrillus memiliki inti yang sangat sederhana. Ia mengatakan bahwa Yesus Kristus bukanlah manusia yang didiami atau dipersatukan dengan Allah Firman; melainkan Ia adalah Allah Firman yang telah menjadi manusia. Doktrin yang terus menerus diperjuangkan Cyrillus adalah semata - mata doktrin Inkarnasi Allah Firman, yang diperanakkan secara kekal dari Allah Bapa, dilahirkan di dalam zaman dari anak dara Maria sebagai manusia. Itulah sebabnya Maria disebut sebagai Theotokos, karena bukan gabungan dari Yesus manusia dan Allah Firman; tetapi "Firman itu telah menjadi manusia" (Yohanes 1:14).
Cyrillus menjabarkan dengan jelas dan sangat panjang lebar, mengenai pribadi Yesus, "Kami tidak mengatakan bahwa kodrat firman berubah dan menjadi daging. begitu pula kami tidak mengatakan bahwa Firman diubah dan menjadi manusia seutuhnya dengan demikian Yesus itu layak dikatakan memiliki tubuh dan jiwa sama dengan manusia biasa. Yang kami katakan ialah bahwa Firman, dengan cara yang tidak terungkapkan dan di luar pengertian manusia, secara hipostatis menyatukan diri - Nya dengan daging, dihidupkan dengan jiwa yang akali dan menjadi manusia. Jadi, Ia yang telah ada sebelum segala zaman dan dilahirkan dari Sang Bapa, dikatakan telah lahir menurut daging, dari seorang wanita. Bukanlah maksudnya bahwa kodrat Ilahi - Nya bermula dari Anak dara yang Kudus. Tetapi demi keselamatan kita Ia telah menyatukan diri secara hypostatis dengan tubuh manusia dan lahir dari seorang wanita dan dikatakan lahir menurut daging. Begitu pula tidak cukup bagi doktrin yang memiliki kewajaran hanya berpegang pada penyatuan seperti yang dikemukakan sebagian orang. Sebab Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa Firman mempersatukan diri dengan kepribadian seseorang, akan tetapi bahwa Ia telah menjadi manusia. Ini memiliki pengertian atau pemahaman bahwa Ia telah mengambil bentuk daging dan darah sama seperti manusia biasa. Ia menjadikan tubuh - Nya sama seperti tubuh manusia tanpa melepaskan keallahan - Nya.
Dari penjelasan di atas kita bisa melihat letak perbedaan Kristologi antara Cyrillus dan Nestorius dapat disimpulkan bahwa: "Nestorius berbicara tentang pribadi Yesus dan Allah Firman, sedangkan Cyrillus percaya bahwa Yesus adalah Firman. Jadi pertanyaan yang mungkin bisa timbul adalah Siapakah Yesus itu? Nestorius percaya bahwa Ia adalah manusia yang dipersatukan dengan Firman dan dengan cara yang unik dan sempurna. Cyrillus menegaskan bahwa Ia adalah Firman yang telah menjadi manusia (Inkarnasi), tetapi Nestorius menegaskan pendirian - Nya dengan mengatakan "tidak mungkin saya sebut sebagai Allah bayi yang berumur dua atau tiga bulan". Cyrillus meninggal pada tahun 444, bagi Gereja Mesir dan banyak kalangan ia selalu dimuliakan sebagai Bapa Gereja Ortodoks yang membela doktrin Inkarnasi.
0 Comments