Pandangan saksi Yehuwa mengenai siapa Yesus? dikemukakan oleh kaum ini. Mereka mengatakan bahwa " Sebelum anak Tunggal Allah ini datang ke bumi, ia tidak menganggap dirinya sebagai yang, sebanding dalam kekuasaan dan kemuliaan, dengan Allah Yang Mahakuasa; ia tidak mengikuti perbuatan Setan dan merencancangkan untuk menjadikan dirinya sendiri sama atau sebanding dengan Allah Mahatinggi serta merampas kedudukan Allah. Sebaliknya Yesus memperlihatkan bahwa ia taat kepada Allah sebagai atasan - Nya dengan merendahkan diri - Nya di bawah tangan Allah yang mahakuasa sebegitu rupa sehingga ia mengalami kematian yang terhina di kayu siksaan.
Bagi penganut saksi Yehuwa, tidak ada pribadi yang lain dapat disamakan dengan pribadi - Nya. Pribadi yang paling tinggi hakekat - Nya adalah Yehuwa. Dengan demikian, Allah Bapa, Jehovah, Sang Pencipta, lebih tinggi dari Sang Putra. Yesus Kristus adalah Saksi dan Pelayanan utama dari Jehovah, dan setiap saksi adalah pelayan yang mengikuti teladan Kristus. ada ulasnnya sebagai berikut:
"Pada suatu ketika, Allah berada sendirian, tetapi setelah memulai penciptaan, Allah mengeluarkan seorang Putera. dengan demikian Sang Putra itu mempunyai keberadaan pra - manusia sebelum kelahirannya di dunia dan merupakan "Permulaan dari penciptaan oleh Allah". Sang Putera itu dinamakan Mikhael atau Logos (Firman). ketika masih dalam keadaan tidak fana, lalu dinamakan Yesus selama ia melawat di dunia. Ketika Yesus dilahirkan sebagai manusia oleh seorang perawan, dan menjalani kehidupan tanpa dosa selama berada di dunia, ia bukanlah Allah. Karena Adam ketika hidup di taman Eden sebelum kejatuhannya adalah manusia sempurna dan bukanlah Allah, maka keadilan Allah tidak menginzinkan Yesus, yang adalah juga merupakan keturuanan Adam, untuk lebih dari manusia sempurna.
Yesus sebagai Anak Allah lebih rendah dari Allah Bapa, maka dengan sendirinya penyangkalan keilahian Yesus Kristus menjadi suatu yang mutlak. sebagaiman yang dikatakan oleh Russell bahwa doktrin tersebut berasal dari ajaran dewa, bukan dari Alkitab. Ia mengutip Yohanes 14:28 yang berbunyi "Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu". Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa - Ku, sebab Bapa lebih besar dari Pada - Ku. Ayat ini jelas - jelas memperlihatkan bahwa Yesus lebih rendah dari pada Bapa.
Dalam surat Filipi 2:5 - 9, diterjemahkan oleh saksi Yehuwa sebagai salah satu bukti bahwa Yesus lebih rendah dari Allah. "Peliharalah sikap mental ini dalam dirimu, yang juga ada dalam Kristus Yesus, yang walaupun ada dalam wujud Allah, tidak pernah merebut kedudukan, yakni ia agar setara dengan Allah. Tidak, tetapi ia mengosongkan dirinya dan mengambil wujud seorang budak dan menjadi sama dengan manusia. Lebih dari pada itu, ketika ia berada dalam wujud sebagai manusia, ia merendahkan dirinya dan taat sampai mati, ya mati pada tiang siksaan. untuk ulasan ini Allah meninggikan dia kepada kedudukan yang lebih tinggi dan dengan baik hati memberinya nama di atas segala nama yang lain. ayat 6 dari Filipi ini memperlihatkan bahwa Yesus tidak pernah setara dengan Allah sehingga Yesus tidak berusaha merebut kesetaraan itu untuk membuat posisinya berimbang dengan Yehuwa. fakta - fakta yang terdapat dalam Alkitab menuntun kita ke dalam pemahaman yang tegas bahwa sesungguhnya posisi Yesus sebagai Anak tidak mungkin disetarakan dengan Bapa.
Yesus Kristus hanyalag sebagai ciptaan Yehuwa dan lebih rendah dari - Nya. Oleh sebab itu Yesus harus dipahami sebagai manusia biasa yang dipakai oleh Yehuwa untuk menyatakan mukjizat - Nya.Yesus tidak pernah mengangap hal yang demikian. Yesus pernah berdoa kepada Bapa, Yesus dengan jelas membedakan dia dengan Bapak -Nya ketika Ia mengatakan "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkai, satu - satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau Utus.
0 Comments