1.
Analisis
Sumber
A.
Penulisan
Penulis surat ini
adalah Simon Petrus rasul Kristus 1 Petrus 1:1 yang terkenal, ia orang Galilea,
pekerjaan sebagai nelayan, yang dibawa kepada Yesus pada awal pelayananNya
(Yohanes 1:41-42). [1]
B.
Tanggal/Waktu
Penetapan Penanggalan
penulisan surat ini tergantung dari penafsiran “Babilon”, karena penulis
mengatakan ia sedang berada di “Babilon” berarti kota Roma, maka perkiraan
tahun penulisan adalah antara 60-68M.
C.
Kondisi
dan Keadaan Penulis
Kondisi dan keadaan
Petrus saat menulis surat ini, sangat memprihatinkan, ia sedang berdukacita,
dan pelayanannya banyak dihambat oleh penganiayaan bagi orang-orang Kristen
khususnya jemaat di Asia Kecil yang dilakukan oleh Kaisar Nero begitu kejam,
sehinga Rasul Petrus terbeban untuk menguatkan mereka dalam pencobaan/aniaya,
agar mereka jangan tawar hati (pasal 1:3, 4) dan mengikuti teladan Yesus
Kristus dalam Penderitaan (2:21; 4:1). [2]serta
hal ini menjadi ujian bagi mereka untuk tetap setia kepada Tuhan. Petrus
sendiri menuliskan bahwa orang-orang Kristen tetap tunduk kepada raja dan
menerima kewenangannya, walaupun itu dibawah kewenangan Allah (1 Petrus
2:13-17). Gambaran Penganiayaan yang diberikan Petrus tertulis di dalam pasal
5:8 (“Lawanmu si Iblis, berjalan…….dst) dan 1:7 (“yang diuji kebenarannya dengan
api”…..dst), kemungkinan hal ini mengacu pada penganiayaan yang dilakukan oleh
Kaisar Nero. [3]
D.
Jenis
Tulisan
Tulisan ini tergolong sebagai Surat
Rasuli juga sebagai Surat Penggembalaan atau PastoralàSebagai
seorang pemimpin Petrus memberikan beberapa penghiburan kepada kawanan
gembalanya.
2.
Latar
Belakang
A. Latar Belakang Kitab
Penulisan
Kitab 1 Petrus ini di latarbelakangi dengan sesuatu kejadian atau peristiwa
penting. Dalam 1 Petrus 5:12, Petrus menuliskan untuk menasehati dan
meyakinkan, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah. Nasehat
ini sangat perlu karena penerimanya dihambat (1:6-7; 3:14, 17:1, 12-14; 5:8-9)
dan diejek (3:9, 16). Petrus menasehati mereka tentang sikap mereka terhadap
pemeritahan dan negara. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sedang mengalami
tekanan dari pihak lain (2:13, 17) dalam hal ini pemerintahan kaisar Nero. Juga
ada urusan internal yang tidak beres, di mana perlu banyak nasehat. [4]Gereja
pada saat itu menyadari perubahan sikap ini, mereka menjadi khawatir akan nasib
yang akan menimpa mereka. Mereka tidak dapat membalas melainkan harus tunduk
kepada pemerintah yang bengis dan hanya membuka kesempatan bagi mereka untuk
dijatuhi dakwaan. Dengan keadaan dan penderitaan yang dialami oleh orang-orang
Kristen ini menjadi kata kunci dalam surat ini, yang disebutkan tidak kurang
dari enam belas kali. Salah satu contohnya yaitu: Gereja telah berdukacita oleh
berbagai-bagai pencobaan (3:17).
B.
Akhir
Hidup Petrus
Menurut sebuah tradisi pelayanan Petrus
banyak dihambat oleh penganiayaan dari Kaisar Nero. Sahabat-sahabat Petrus
menasehatkannya untuk meninggalkan kota Roma. Sehingga ia masih bisa melakukan
pelayanan di luar Roma dengan bebas. Untuk meninggalkan kota Roma Petrus harus
menyamar karena ia telah menjadi buronan, tetapi dalam perjalanan melarikan
diri Petrus bertemu dengan Yesus dan berkata “Quo Vadis?” (akan kemana?). Yesus
berkata: "Aku pergi ke Roma untuk disalibkan.” Dan sadarlah Petrus, lalu
ia kembali ke Roma dengan sukacita dan memuji Tuhan. Akhirnya Petrus tetap
tinggal di Roma, dianiaya dan dihukum mati oleh Kaisar Nero di kota Roma. Dan
atas pemerintahannya sendiri Petrus mati di salib dengan kaki di atas dan
kepala di bawah.
3.
ANALISA
KESUSASTRAAN
Penulisan surat 1
petrus ini dikhususkan kepada pendatang, yang tersebar di Pontuss, Galatia,
Asia Kecil, dan Bitinia. Surat ini hampir mirip dengan penulisan surat Yakobus
tapi dari data – data selanjutnya kita bisa menemukan bahwa surat Petrus ini
sedang juga merujuk kepada orang – orang Non Yahudi (1 Petrus 1:14, 18: 2:9 –
10). Orang – orang yang menurut Petrus sedang dalam keadaan berdukacita,
dihambat (1:6,7) dan diejek (3:9, 16).
Teologi dalam bentuk kesastraan surat
Petrus ini, sangat memiliki kemiripan dengan Teologia Paulus. Asumsi yang bisa
dijadikan sebagai pertimbangannya adalah mereka saling memiliki pelayan sebagai
Rasul dan mempunyai hubungan dekat dengan Paulus dalam pelayanan. [6]
4.
REDAKSI
A.
Gagasan
Utama
1.
Penderitaan dan Pencobaan sebagai ujian
Iman Kata "penderitaan dan pencobaan"
dipakai tidak kuraang dari enam belas kali dalam Surat 1 Petrus. Ini merupakan
satu sisi kehidupan Kristen yang sering dilupakan. allah tidak hanya
menjanjikan berkat tapi juga penderitaan. Dan justru karena itulah orang
Kristen dipanggil, untuk mengikuti jejak Kristus yang lebih dahulu sudah
menderita untuk kita (1 Pet. 2:21).
2. Pengharapan dalam Kristus Untuk tujuan apakah penderitaan dan
pendocaan itu diberikan? Untuk menguji iman kita, apakah murni seperti emas
yang keluar dari perapian? Kristus telah menjadi teladan bagi kita. Ia telah
menang untuk kita (3:18b-22). Inilah penghiburan bagi pengikutpengikutNya, bahwa
kita juga akan menang. [7]
3.
Penggembalaan Pertama, Petrus memberi
perintah kepada jemaat untuk melayani sesama (1 Pet. 4:7-11). Kedua Petrus juga
memberi perintah kepada pemimpin jemaat untuk mengasihi domba-domba kawanannya
dan memelihara mereka dengan benar. Salah satu ciri Surat 1 Petrus ini adalah
banyak menggunakan kata perintah.
B.
Tujuan
Utama
Sebagai pemimpin yang
dituakan Petrus memberikan beberapa penghiburan kepada kawanan gembalaannya:
1. Memberikan penghiburan dan semangat Petrus melihat dan mengalami kejamnya
penganiayaan dari pemerintah dan orang-orang non-Kristen. Oleh karena itu
sangat perlu sebagai pemimpin jemaat ia mengirimkan Surat bagi orang-orang
Kristen untuk bertahan dalam segala penderitaan. Karena akhir dari semuanya itu
akan menghasilkan iman yang murni karena telah teruji oleh api penderitaan (1
Pet. 1:3-12; 2:21-25: 3:13-4:6).
2. Nasehat untuk menjalankan hidup baru Orang-orang Kristen mempunyai kelebihan
dibanding dengan orang-orang yang bukan Kristen, mereka memiliki kemampuan
untuk hidup kudus karena kekuatan dari Firman Tuhan. Orang Kristen harus
menjadi teladan, hidup sebagai umat Allah yang terpilih, dan jangan seperti
orang Israel yang justru menjadi batu sandungan (1 Pet. 1:13-2:25).
3. Nasehat untuk para pemimpin dan gembala Petrus menasehatkan para pemimpin dan penatua
untuk menggembalakan kawanan domba Allah dengan baik. Tdak semua orang dapat
menjadi pemimpin, itu sebabnya Petrus juga memberikan syarat-syarat agar dapat
dipertanggungjawabkan kepada Gembala Agung kita (1 Pet. 5:1-11).
ANALISIS KONTEKS 1 PETRUS 2:18
a.
Konteks
dekat
Dalam
Surat Petrus ini memiliki konteks yang sangat signifikan tentang penderitaan
yang dialami oleh orang – orang Kristen dalam menghadapi penderitaan dari pemerintah
atau tuan mereka yang sangat bengis atau jahat. Dalam konteks ini memiliki
penekanan yang serius untuk ditujukan kepada orang – orang Kristen yang
mengalami penderitaan tersbut bahwa mereka harus tunduk kepada tuan/pemerintah
mereka tanpa ada suatu alasan apa pun. Alasan Petrus mengatakan ini bahwa
supaya mereka tidak ada suatu rasa kebencian, pemberontakan dan juga akar pahit
yang mungkin bisa saja mereka lakukan kepada pemerintah atau tuan yang sedang
menindas mereka. Namun Petrus memberikan nasihat dan pengajaran yang keras
bahwa mereka harus tetap tunduk dan taat kepada Tuan mereka sebab Kristus lebih
dulu menderita dan mengalami penganiayaan yang lebih buruk dari yang mereka
alami. Jadi ukuran hidup kekristenan bahwa Yesus lebih dulu menderita bagi
orang – orang percaya. Untuk itu tidak ada keluhan dan rasa menghindar dari
penderitaan untuk mengikut teladan Yesus Kristus.
b.
Konteks
Jauh
Surat
Petrus ini mendasari pembahasan pada pasal 2 ini mengenai kehidupan orang –
orang Kristen yang memiliki status pendatang tersebar di seluruh wilayah
Asia. Petrus sedanga menunjukkan bahwa
Iman itu harus dimurnikan dan di uji di dalam Api. Yang dimaksudkan di sini
bahwa orang – orang ini adalah sedang mengalami penindasan dan penganiayaan,
penderitaan yang dialami mereka dari pemerintah/tuan mereka di mana mereka
berada. Untuk itu Petrus memulai dari Perspektif iman yang harus dimurnikan
dengan penderitaan dan juga harus memelihara prinsip dan nilai kebenaran yang
telah meraka peroleh sebagai Pengharapan dalam mengalami keadaan yang sukar
itu.
ANALISIS TATA BAHASA
BAHASA IBRANI |
ANASLISIS PARSING |
ANALISIS LEKSIKAL |
Οἱ |
Artikel, nominatif, maskulin, jamak |
The (Itu) |
οἰκέται |
Kata benda, nominatif, maskulin, jamak |
A house servant (Hamba-Hamba) |
ὑποτασσόμενοι |
Kata kerja partisip, sekarang pasif,
nominatif, maskulin, jamak |
To subject, put in subjection (Untuk
Subjek, Ditundukkan) |
ἐν |
datif |
In (Di) |
παντὶ |
Kata sifat, datif, maskulin, tunggal |
All, every, all things (Semua, Setiap,
Segala hal) |
φόβῳ |
Kata benda, datif, maskulin, tunggal |
Fear, terror (Ketakutan, rasa takut,
kekhawatiran) |
τοῖς |
Artikel, datif, maskulin, jamak |
The (Itu) |
δεσπόταις |
Kata benda, datif, maskulin, jamak |
a master, lord (Seorang Ahli, Tuan) |
οὐ |
Kata keterangan |
not, no (Tidak) |
μόνον |
Kata keterangan |
Alone, only (sendiri, Hanya) |
τοῖς |
Artikel, datif, maskulin, jamak |
The (Itu) |
ἀγαθοῖς |
Kata sifat, datif, maskulin, jamak |
Good (Baik) |
καὶ |
Kata penghubung |
End, even, also (Akhir, Bahkan, Juga) |
ἐπιεικέσιν |
Kata sifat, datif, maskulin, jamak |
Yielding, gentle, kind, courteous
(Menghasilkan, Lemah Lembut, Jenis, Sopan) |
ἀλλὰ |
Kata penghubung |
But, except (Tapi, Kecuali) |
καὶ |
Kata keterangan |
And, even,also (Akhir, Bahkan, Juga) |
τοῖς |
Artikel, datif, maskulin, jamak |
The (Itu) |
σκολιοῖς |
Kata sifat, datif, maskulin, jamak |
Crooked, unscrupulous, perverse
(Bengkok, Tidak Bermoral, Jahat) |
1 Petrus 2: 18
1. Οἱ οἰκέται à Hamba- hamba itu
2. ὑποτασσόμενοι àDitundukkan
3. ἐν àDi
4. φόβῳàBerbagai hal
5. παντὶàRasa Takut
6. τοῖς δεσπόταιςàKepada
Tuanmu
7. οὐ μόνον àTidak hanya
8. τοῖς σκολιοῖς àkepada yang baik
9. καὶ ἐπιεικέσιν àdan yang lemah lembut
10.
ἀλλὰ καὶ àTetapi, bahkan
11.
τοῖς σκολιοῖς àKepada yang jahat
Terjemahan Analisis Literal
“
Hamba-Hamba Tunduklah kepada Tuanmu dengan Rasa takut tidak hanya kepada yang
baik dan lemah lembut, tetapi bahkan kepada yang jahat”.
Ctt: kata – kata “Hai Kamu”
seharusnya tidak ada.
Kata
“Hamba – Hamba diterjemahkan “Servants” (Pelayan – Pelayan ) dan dalam KJV
“slaves” (hamba – hamba) oleh NIV. Kata Yunani yang dipakai adalah OIKETAI yang
berarti “House Servants” (Pelayan – Pelayan Rumah).
PERBANDINGAN TEKS
NIV |
KJV |
BGT |
ITB |
Slaves, submit
yourselves to your masters with all respect, not only to those who are good
and considerate, but also to those who are harsh. |
Servants, be subject
to your masters with all fear; not only to the good and gentle, but
also to the froward. |
Οἱ οἰκέται ὑποτασσόμενοι ἐν παντὶ
φόβῳ τοῖς δεσπόταις, οὐ μόνον τοῖς ἀγαθοῖς καὶ ἐπιεικέσιν ἀλλὰ καὶ τοῖς
σκολιοῖς. |
Hai kamu,
hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja
kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. |
Penekanannya
“ Kepada Hamba-hamba yang harus tunduk kepada tuannya bukan hanya kepada yang
baik, sopan dan lemah lembut, tetapi juga kepada yang bengis/jahat.
Dalam
Terjemahan secara Literal dengan terjemahan LAI bahwa kata – kata “Hai Kamu” tidak ada sedangkan dalam
terjemahan LAI menambahkan kata tersebut. Dan juga diterjemahan lain tidak
memakai kata tersbut sebab dalam LAI sudah ada Penyempurnaan.
Makna Teologis
1. Hamba
harus tunduk kepada Tuannya.
2. Hamba
Tunduk kepada Tuan yang baik dan juga yang jahat.
3. Hamba
tidak bisa memilih kehendak.
[1] Merril
C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, Gandum Mas: 2003 – (Hal. 425 – 436)
[2]
Drs. M.E. Duyverman, Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru, Gunung Mulia; 2011
(Hal. 181)
[3]
Drane John, Memahami Perjanjian Baru , BPK Gunung Mulia: 2011 – (Hal. 494)
[4]
Rev. Ola Tulluan, Ph, D., Introduksi Perjanjian Baru, YPPII Malang: 1999
[5] Hendry
H. Halley, Penuntun Ke Dalam Perjanjian Baru – (Hal. 288 - 293)
[6]
Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru – (Hal. 142 - 147)
[7]
Ray C. Stedman, Petualangan Menjelajahi perjanjian Baru, PT. Duta Harapan
Dunia, Jakarta; 2003, (Hal. 317)
[8]
Bible Works 8000
1 Comments
Terimakasih...
ReplyDeletesangat membantu dalam pencarian referensi tugas dan menambah pengetahuan..
GBU..