PASTORAL DALAM GEREJA

 

    

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar belakang

Gereja adalah suatu tempat orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk memuji dan menyembah. Gereja juga adalah suatu tempat orang-orang yang seiman dan yang bersaudara di dalam Kristus. Dalam sebuah daerah ada sekumpulan jemaat yang sudah cukup lama berdiri, dan mendirikan suatu tempat ibadah, tempat ibadah ini didirikan oleh seorang hamba Tuhan atas nama pdt. Timotius Manik, hamba Tuhan ini telah telah menyelesaikan S1 di STT Jakarta. Sebelum berdirinya tempat ibadah ini, ibadah diadakan di rumah gembala, jemaat pada saat itu hanya lima kepala keluarga. Semakin lama semakin bertambah jemaat hingga bisa mendirikan satu gereja yaitu Gereja GTDI Maranatha, yang ada di Jakarta selatan. Gereja yang didirikan oleh bapak gembala ini adalah mengajarkan pengajaran Firman Tuhan. Ini merupakan suatu penggembalaan yang benar-benar tergembala.

  1. Identifikasi Masalah

Selama delapan tahun lamanya telah berdiri gereja Maranatha.Selama beribadah di gereja tersebut banyak hal yang bertentangan dengan pelayanan bapak gembala ini, terutama dalam penggembalaannya di gereja itu. Selama lima tahun telah berdiri gereja itu, jemaatnya sangat banyak. Namun akibat dari pengajaran bapak gembala ini tidak cocok dengan jemaat  yang dia layani, misalnya saat bapak gembala ini berkhotbah, ia menegur langsung kesalahan pelayan yang lakukan. Itu membuat hati para pelayan tertekan dan membuat mereka memundurkan diri dari pelayanan mereka. Sejak tahun 2008 jemaat bapak gembala ini terpecah menjadi dua, hampir 50 persen yang tetap bertahan dan 50 persen lainnya pindah dari gereja tersebut. Sampai pada saat ini yang masih bertahan di dalam penggembalaan bapak gembala tersebut adalah 25 kepala keluarga. Ini adalah suatu tantangan bagi seorang gembala untuk menggembalakan jemaatnya, dalam mengalami seperti ini gembala harus siap menghadapi semunya yang akan terjadi.

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

  1. Pengertian Pastoral dalam Gereja

Dalam pelayanan terdapat beberapa istilah untuk menggambarkan pelayanan pastoral, istilah yang paling dikenal adalah penggembalaan. Penggembalaan itu adalah suatu stuktural untuk mempersiapkan para rohaniwan  untuk tugas pastoral. Pastoral ini suatu penggembalaan dalam gereja, menggembalakan orang-orang yang takut akan Tuhan.

  1. Tugas Seorang Gembala

Tugas seorang gembala adalah menggembalakan domba-dombanya, dan menjaga dombanya. Gembala sebagai pelindung bagi jemaat yang telah dipercayakan Tuhan kepadanya, apapun yang akan alami dan rasakan oleh jemaat maka gembala harus bertanggng jawab atas semuanya itu yang telah terjadi.

  1. Kepribadian Bapak Gembala GTDI Maranatha

a)      Pengalaman

Bapak gembala Timotius ini telah menyelesaikan S1 di STT Jakarta, dan bapak ini juga seorang penginjil. Bapak ini juga salah satu anggota dari team NJO (team penginjilan) dan dia sudah pernah keluar negeri mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR).

b)     Metode dalam Menyampaikan Firman Tuhan

Bapak gembala ini memakai suatu metode Alegoris, yang dimana dia mencari makna rohani yang begitu dalam, sehingga setiap kali dia berkhotbah yang dia amati tentang hal kerajaan surga.

 

 

  1. Beberapa pendapat penggembalaan di GTDI Maranatha

a)      Dari dalam  gereja GTDI Maranatha

1.      Menurut Bpk. Tania seorang Majelis dalam gereja, ia mengatakan bahwa selama tergembala di gereja GTDI ini, ia merasa bahwa Firman Tuhan benar-benar terbukakan, bahkan selalu hidupnya terkoreksi dengan Firman Tuhan yang di beritakan oleh bapak Gembala. Dia sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan.

2.      Menurut Afandy sebagai ketua kaum muda, ia berpandangan bahwa penggembalaan di Gereja GTDI Maranatha cukup terpercaya, sebab gembala dalam gereja tersebut adalah tegas dan penuh perhatian pada jemaat, terutama dalam kaum remaja dan kaum muda, gembala sidang terus-menerus memberikan nasihat dan motivasi kepada kaum muda dan remaja agar tidak terlalu terpengaruh dengan hal-hal duniawi.

3.      Menurut Ibu. Julea sebagai ketua sekolah minggu, ia berpandangan bahwa selama ia menjadi seorang guru sekolah minggu, ia merasa bahwa pelayanannya sangat diberkati oleh Tuhan, sebab gembala memberi suatu masukan-masuk untuk mengoreksi dirinya

b)     Dari Luar Gereja GTDI Maranatha

1.    Menurut Bpk. Hendra (Jemaat yang telah pindah dari penggembalaan bapak gembala tersebut) ia mengatakan bahwa penggembalaan yang dipegangang oleh bapak gembala Timotius ini sangat ketat, dan membuat pereasaan jemaat tiak enak.

2.    Menurut Gereja Tetangga, penggembalaan bapak gembala Timotius ini memang bagus, yaitu mempunyai suatu keterbukaan antara dia dan jemaat, tetapi dilain disisi bayak juga jemaat yang tidak suka dengan cara-cara bapak gembala ini untuk menegur suatu kesalahan dalam pelayanan di depan umum.

 

 

BAB III

PEMBAHASAN DAN ANALISA

  1. Penggembalaan Bapak Timotius Manik, S,Th.

Dalam beberapa pandangan, disisi lain bapak Timotius ini adalah mempunyai dua jawaban yang saling bertentangan. Satu pihak di dalam gereja yang masih tetap bertahan dan disisi lain orang-orang diluar. Disisi lain jika dilihat dari segi pengetahuan dan pergaulannya di masyarakat cukup baik, apa lagi telah berpendidikan sarjana teologi. Namun yang bertantangan disini adalah pengajaran yang dia sampaikan kepada jemaat setempat. Meskipun bapak Timotius ini tahu bahwa orang-orang sangat mendua hati, namun bapak Timotius tidak mengambil pusing.

  1. Kemampuan Bapak Timotius dalam Menggembalakan Jemaat

Bapak Timotius ini adalah mempunyai kemampun untuk membina dan menasehati setiap jemaat yang digembalakannya, lewat dengan Pengajaran Firman Tuhan yang dia sampaikan kepada jemaat GTDI. Ibadah setiap minggu selalu aktif, hari senin adalah ibadah komsel, hari rabu ibadah Pendalaman Alkitab, hari kamis ibadah kaum wanita, hari sabtu ibadah Doa dan Kaum muda, dan hari minggu pagi dan sore adalah ibadah raya, minggu siangnya ibadah sekolah minggu.

  1. Penggembalaan menurut Alkitab

Yesus Kristus sendiri telah memberikan suatu pedoman atau contoh untuk bagaimana menjadi seorang gembala tersebut. Dalam Alkitab di umpamakan seperti seorang gembala kepada domba-dombanya, yang membimbing domba-dombanya. Dalam kitab Mazmur 23, jelas sekali di sana bahwa tugas seorang gembala itu adalah membimbing, mengarahkan, menuntun dan bahkan memberikan nyawanya (Yohanes 10:11) untuk menolong domba-dombanya. Dalam kitab Lukas 15:1-7 disana dipaparkan dari seratus ekor domba ada sekor domba yang hilang, dan seorang gembala ini mencari sampai dapat atau sampai dia temukan, sebab dia bertanggung jawab atas domba-domba yang telah di percayakan kepadanya.

Dalam Yohanes 10:14 “ Aku gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaku…..” Yesus sendiri mengatakan bahwa Dia mengenal kita, sekalipun kita banyak di dunia ini, Tuhan selalu memperhatikan dan tahu apa yang kita perlukan dihadapan-Nya.

  1. Cara Mengatasi Masalah yang dihadapi oleh Bpk. Timotius  Manik

Dalam mengatasi masalah seperti yang dialami oleh bapak gembala ini adalah harus penuh dengan perubahan, jika tidak ada sutu perubahan maka makin lama jemaat yang digembalakan oleh bapak timotius ini akan semakin berkurang atau bisa-bisa disuatu saat nanti akan bubar. Bapak gembala ini juga harus mengerti dan melihat situasi yang sedang berlangsung. Apalagi saat ada kesalahan yang dialami oleh jemaat, janganlah ia menegur langsung di depan umum tetapi, harus secara empat mata terlebih dahulu dan seorang gembala juga harus memperhatikan apa ada perubahan atau tidak ada sama sekali perubahan. Begitu juga dengan hal pengajaran Firman Tuhan yang akan disampaikan, harus perlu diperhatikan supaya orang yang mendengarnya itu dapat memperoleh berkat yang sangat berharga.

Memang setiap manusia banyak kekurangan dan kelemahan, tiap-tiap orang berbeda-beda. Jadi sebagai orang-orang pilihan Tuhan harus saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya agar menciptakan suatu kebersamaan dan suatu kesatuan hati didalam memuji dan menyembah Tuhan Yesus Sang Juruslamat manusia. Disisi lain gembala juga harus banyak membaca buku-buku teologi yang berhubungan dengan kerohanian, untuk mendukung setiap Firman yang disampaikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

                                         PENUTUP          

  1. Kesimpulan

Menjadi seorang gembala yang baik, dan di senangi oleh banyak orang yang dilakukan adalah harus mempunyai kasih, lemah lembut dan kesabaran dalam menghadapi segala sesuatu hal. Dalam hal ini seorang gembala ini harus menerapkan terlebih dahulu Firman yang akan di sampaikannya kepada jemaat. Dan seorang gembala itu harus memiliki jiwa untuk menginjil. Sama dengan yang dimiliki oleh bapak Timotius Manik, S.Th, yang memiliki jiwa menginjil, karna dari penginjilan itu akan mendapatkan jiwa yang akan diselamatkan.

  1. Saran

Dalam pengembalaan, gembala juga harus memperhatikan Firman Pengajaran yang dia ajarkan kepada jemaat, supaya jemaat yang menerima Firman tersebut merasa diberkati dan tidak terasa pahit dihati. Dan juga sebagai gembala harus memperhatikan setiap Firman Tuhan yang akan diberikan kepada setiap orang yang menerimanya.

Post a Comment

0 Comments