PERAN
ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN
IDEAL
SEORANG ANAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Ideal diri adalah suatu sifat pribadi yang unit bagi
manusia yang membedakan dengan makhluk hidup yang lainya. Oleh sebab itu ideal
diri hanya ada bagi manusia. Ideal diri ini hanya dinyatakan melalui sikap yang
dimiliki oleh manusia. Perkembangan ideal diri di mulai dari masa kecil sampai
ia menjadi dewasa. Mengapa bisa mengalami suatu perkembangan karena manusia
adalah suatu organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang. Tetapi individu
bisa mengalami suatu perkembangan memelurkan suatu tindakan untuk bertindak
untuk berubah. Jika individu memiliki suatu pandangan dan sikap negatif
terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki akan mengakibatkan seluruh
tanggujawab dan beban hidupnya tidak bisa terselesaikan.
Ideal diri adalah suatu sifat pribadi manusia yang
paling penting bagi manusia untuk bertindak dan melakukan segalah sesuatu.
Ideal diri bisa dinyatakan sebagai standar seseorang untuk bertindak untuk
mencapai tujuan hidup, cita-cita maupun harapan bagi hidupnya. Ideal diri
mempunyai suatu pengaruh bagi masa depan seseorang untuk menjadi orang baik.
Apalagi ideal diri seorang anak, jika masa anak kecil tersebut tidak mendukung
pembentukan ideal diri akan akibatnya buruk. Sebab yang mempengaruhi
perkembangan ideal diri adalah keluarga, lingkungan, dan teman. Dan yang paling
cepat mempengaruhi perkembangan ideal diri seorang anak adalah orang yang dia
sayangi atau orang yang dia kagumi. Tapi masalahnya adalah jika anak tersebut yang
dia kagumi orang yang salah. Contohnya seorang penyanyi tetapi sifat pribadi
penyanyi tersebut adalah seorang pecandu alkoho akan mempengaruhi perkembangan
ideal diri yang salah. Mengapa anak-anak jaman sekarang mengalami pergaulan
yang salah karena orang yang mereka kagumi adalah tidak benar.
Jika seorang anak tersebut telah masuk dalam pola
pikirnya, gaya hidup orang lain yang salah, maka susah untuk mengubahnya untuk
menjadi orang baik. Karena telah menjadi gaya hidupnya. Oleh sebab itu satu-satunya
cara untuk mencegah masalah ini adalah kembali pada keluarga. Keluarga adalah
tempat seseorang itu merasakan aman, di sayangi, dan tempat dibentuk maupun
proses pertumbuhan pada fisiknya. Di dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan
anak-anak.
Keluarga merupakan suatu lembaga
pendidikan yang pertama dan utama, yang eksistensinya sangat menentukan akan
masa dapan suatu kehidupan keluarga. Keluarga adalah suatu wadah dan tempat
persemaian tumbuh dan berkembangnya anak-anak (keluarga) secara keseluruhan.
Oleh karena itu, suatu kehidupan keluarga inti yang terdiri dari seorang ayah
bersama istrisnya merupakan pusat paling awal dan sangat menentukan dalam
proses pembinaan, pendidikan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini bahkan
sejak masih dalam kandungan sekalipun.
Anak kecil (dalam kandungan) itu
tertanam di dalam jiwanya (rohanianya) sedemikian kuat. Sebagaimana salah
seorang tokoh dibidang pendidikan dan ilmu psikologi perkembangan di masa
Rowawi kuno, bernama Quintilianus dikatakan
bahwa "kesan-kesan yang diperoleh anak ketika masih kecil akan tertanam
secara mendalam dan menjadi milik abadi di dalam jiwanya[1]
dengan demikian keluarga berarti mempunyai peranan yang tidak kecil dalam membentuk jiwa dan kepribadian seorang anak,
karena baik buruknya pribadi dan jiwa anak sangat tergantung dari keluarga
selalu menanamkan nilai-nilai yang baik ke dalam jiwa anak, tentu anak cepat
atau lambat akan pasti memiliki pribadi dan jiwa yang baik pula, sebaliknya
kalau keluarga tidak menanamkan nilai-nilai yang baik, maka sudah menjadi
pribadi dan jiwa anak akan menjadi tidak baik pula.
2.
Rumusan
Masalah
a. Apa
tugas orang tua terhadap anaknya
b. Bagiamana
itu ideal diri
c. Bagaimana
peran orang tua dalam membentuk ideal diri anaknya
3.
Tujuan
Penulis
Tujuan penulis dalam karya ilmiah ini adalah pertama-tama
memenuhi tugas mata kuliah psikologi dan sekaligus menjelaskan bagi pembaca
peran orang tua dalam membentuk ideal diri anaknya. Dimulai dari tugas dari
orang tua sampai peran dalam pembentukan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Tugas
Orang Tua Terhadap Anaknya
a.
Pengertian
orang tua
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut bahwa: "orang tua artinya ayah dan
ibu" (KBBI, 1998:269). Sedangkan menurut Miami M.Ed. dikemukakan bahwa:
"orang tua adalah pria dan wanita yang terikat dalam perkawinan dan siap
sedia untuk memikul tanggu jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak yang
dilahirkannya. Oleh sebab itu orang tua mempunyai posisi sebagai kepala
keluarga atau pemimpin rumah tangga. Orang tau sebagai pembentuk pribadi
pertama dalam kehidupan anak, kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang
tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang
sedang bertumbuh. Ketika dirumah sedang terjadi perselisihan di hadapan anak,
maka anak tersebut akan terombang ambing diantara bapak dan ibunya. Hal
tersebut secara tidak langsung membuat anak untuk mengarahkan sikap negatifnya
kepada dirinya sendiri, dengan menghukum dirinya seperti mengurung diri, tidak
mau berhubungan dengan orang lain. Dari uraian tentang pengertian orang tua
dapat di tarik kesimpulan bahwa orang tua memilki tugas serta peranan yang
bukan hanya sebagai perawatan anak dalam hal fisik saja tetapi orang tua juga
harus dapat mengembangkan serta menjadi tauladan yang baik dalam hidup anaknya
sehingga anak mampu berkembang secara optimal.
b.
Mendidik
Istilah mendidik seorang anak dalam konteks Orang Tua adalah suatu upaya
orang tua dalam memperhatikan anaknya dalam mengarahkan anaknya kearah
kedewasaan yang baik secara jasmani maupun orang rohani. Jadi dapat juga
diartikan bahwa mendidik adalah sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental
dan aknal anak didik.
c.
Membentuk
karakter
Yang dimaksud dengan karakter adalah sifat kepribadian
seseorang yang di miliki setiap manusia. Jadi karakter adalah tabiat yang
dimiliki setiap manusia atau makhluk hidup. Terbentuknya suatu karakter
seseorang dimulai sejak kecil. karakter yang baik menurut Lickona adalah sesuatu yang diinginkan bagi anak-anak
bangsa. Karakter yang baik adalah hidup dengan tingkah laku yang benar yakni
tingkah laku benar dalam hal berhubungan dengan orang lain dan berhubungan
dengan diri sendiri. Karakter mengalami pertumbuhan yang membuat suatu nilai
menjadi budi pekerti. Karakter terbentuk tiga bagian yang dimana saling
berkaitan dengan satu sama lain yaitu pengetahuan moral, perilaku moral dan
perasaan moral. Ketiga karakter tersebut sangat begitu penting dalam hal
pembentukan moral anak-anak.
Pembinaan suatu karakter kepada anak tidak terlepas
dari penerapan pembentukan moral. Maksud pembinaan karakter adalah memberi
suatu pemahaman dan pengertian tentang yang yang baik dan tidak baik kepada
anak. Dalam pembentukan suatu karakter ada dua kebajikan fundamental yang
dibutuhkan yaitu rasa hormat atau rerpect
dan tanggung jawab atau responsibility. Kebajikan itu merupakan nilai moral
fundamental yang harus diajarkan dalam pendidikan karakter. Selain dua
kebajikan fundamental itu, ada sepuluh kebajikan esensial yang dibutuhkan untuk
membentuk karakter yang baik. Berdasarkan pendapat Lickona (2004:7-11)
kesepuluh kebajikan esensial itu adalah kebijaksaan, keadilan, ketabahan,
pengendalian diri, kasih, sikap positif, kerja keras, integritas, penuh syukur,
dan kerendahan hati. Pembinaan karakter adalah segalah sesuatu yang dilakukan
orang tua dalam memberih suatu pengaruh yang besar terhadap karakter anak-anaknya.
Hal ini berupa sikap keteladanan orang tua dalam berbicara atau menyampaikan
suatu nasehat. Dalam pembentukan karakter tidak semudah yang seseorang bayangkan,
sebab pembentukan sifat seseorang memelurkan waktu yang bigitu panjang. Sebab
karakter seseorang merupakan sifat atau tabiat seseorang. Tapi cara dalam
membentuk sikap atau karakter seorang adalah mengubah polah pikir seseorang
tersebut dengan memberikan suatu pemahaman dan pengertian.
d.
Memenuhi
Kebutuhan
Hal ini merupakan suatu kewajiban
dari orang tau dalam memenuhi kebutuhan anak. Yang berkaitan dengan memenuhi
kebutuhan anak adalah dimulai dari mengasuh, membesarkan dan mengarahkan
menunju kepada kedewasaan serta menanamkan norma agama, nilai normal dan sosial
yang berlaku bagi msayarkat. Sebagai orang tau juga harus mengembangkan potensi
anak, memberi teladan dan mampu mengembangkan pertumbuhan kepribadian dengan
penuh tanggung jawab dan penuh kasih sayang. Secara sadar orang tau mengemban
kewajiban untuk memelihara dan membina anaknya sampai ia mampu berdiri sendiri
(dewasa), baik secara fisik, sosial, ekonomi, maupun moral serta keagamaanya.
Dsar-dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya meliputi: kasih
orang tua kepada anaknya, tanggung jawab sosial bagi keluarga dan seterusnya.
2.
Ideal
Diri
a.
Pengertian
ideal diri
Defenisi
dari ideal diri adalah suatu persepsi seseorang untuk bertindak berdasarkan
standar, aspirasi, tujuan atau penilaian personal. Dasar ideal diri adalah berpatokan terhadap
sejumlah aspirasi yang akan dicapai. Ideal diri dapat juga digambarkan sebagai
konsep diri. Konsep diri adalah suatu pandangan kita atau perasaan kita akan
gambaran diri kita. Istilah pandangan diri adalah suatu proses mental yang
memiliki tiga dimensi, yaitu pengetahuan, pengharapan, dan penilain diri
sendiri. Pembentukan suatu identifikasi ideal diri seseorang adalah melalui
suatu proses interaksi dari orang lain, seperti teman, guru, pemimpin orang tua
dan lain-lain. Dan yang paling cepat mengubah suatu ideal diri seseorang dalam
hal-hal yang baik adalah seseorang yang dikagumi, hormati, dan disayangi.
b.
Fungsi
idel diri
Fungsi
ideal diri adalah sebagai penentu besar arah hidup seseorang. Dengan adanya
diri yang ideal akan menentukan arah perkembangan diri dan pertumbuhan karekter
serta kepribadian. Diri yang ideal adalah merupakan gabungan dari semua
kualitas serta ciri kepribadian orang yang di kagumi individu kepada individu.
Diri yang ideal merupakan gambaran dari sosok yang sangat diinginkan individu
untuk menjadi orang lain.
c.
Proses
perkembangan dan pembentukan ideal diri
Ideal diri adalah suatu standar seseorang untuk bertingkah laku.
Seseorang tersebut bertingkah laku baik bergantung pada keadaan ideal diri
seseorang tersebut. Proses perkembangan ideal diri seseorang itu di mulai dari masa
kecil. Yang mempengaruhi ideal diri seseorang adalah orang-orang yang
terpenting dalam kehidupannya. Oleh sebab untuk terbentuknya dasar ideal diri
seseorang memerlukan tahap-tahap menuju suatu kesempurnaan. Dalam tahap-tahap
terbentuknya dasar ideal diri dapat melalui suatu proses waktu ia berinteraksi
dengan lingkungannya. Dari masa kecil sampai masa remaja mengalami suatu
perkembangan dari ideal diri seseorang tersebut. Pada masa remaja yang
membentuk identifikasi ideal diri adalah orang tua, guru, dan teman. Dan pada
masa ia dewasa atau menjadi orang tua, seseorang tersebut melakukan suatu
penyesuaian suatu kekurangan kekuatan fisik dan perubahan peran serta tanggung
jawab.
Dalam
menetapkan suatu ideal diri, hendaklah seseorang tersebut jangan terlalu tinggi
suatu tindakan yang dia lakukan, harus sesuai dengan kemampuan dirinya sendiri.
Sebab jika individu tersebut melakukan suatu tindakan yang melebihi dari
kemampuannya maka akan tidak akan tercapai yang dia lakukan. Kegagalan suatu
tindakan individu akan mempengaruhi harga diri seseorang tersebut. Sebab harga
diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai, dengan cara
menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut sesuai dengan ideal diri.
Harga diri dapat diperoleh melalui orang lain dan diri sendiri.
d.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi ideal diri
ü Menetapkan
ideal diri sebatas kemampuan
ü Faktor
culture dibandingkan dengan standar
orang lain
ü Hasrat
melebihi orang lain
ü Hasrat
untuk berhasil
ü Hasrat
memenuhi kebutuhan realistik
ü Hasrat
menghindari kegagalan
ü Adanya
perasaan cemas dan rendah diri[2]
Menurut
Ana Keliat ada faktor yang mempengaruhi ideal diri adalah:
ü Kecenderungan
individu menetapkan ideal pada batas kemampuan
ü Faktor
budaya akan mempengaruhi individu menetapkan ideal diri
ü Ambisi
dan keinginan untuk melebihi dan berhasil, kebutuhan yang realistis, keinginan
untuk mengkalaim diri dari kegagaglan perasaan cemas dan rendah diri
ü Kebutuhan
yang realistis
ü Keinginan
untuk menghindari kegagalan
ü Perasaan
cemas dan rendah hati
Agar individu mempunyai kemampuan untuk
berfungsi dan mendemonstrasikan kecocokan antara persepsi diri dan ideal diri
dalam hal ini adalah harapan dan cita-cita siswa pada saat sekarang dan pada
masa mendatang.
e.
Kasus
ideal diri
Masalah yang serius dalam ideal diri
adalah disaat seseorang tersebut menjadi orang lain. Contohnya jika individu
membaca suatu buku, tentu individu tersebut membaca atua mendengar orang-orang
yang telah menunjukan kualitas yang luar biasa. Seperti menunjukan keberanian, rasa cinta kasih, ketabahan,
ketekunan, kesabaran, integritas, kejujuran, dan lain-lain. Semua ini akhirnya
akan membentuk diri individu yang ideal atau visi dari orang yang dikagumin oleh
individu. Tetapi jika sebaliknya yang dikagumi oleh individu adalah seorang
berperilaku buru akan juga mempengaruhi ideal diri seseorang tersebut.
Contoh-contoh bisa dilihat yaitu kasus anak muda. Siapakah diri mereka yang
ideal? Mereka pada umumnya memilih bintang rock, bintang film, penyanyi, atau
tokoh dalam cerita agama. Bila orang yang dipilih ini ternyata mempunyai
karakter dan kepribadian yang baik, maka tidak akan menjadi masalah. Yang
celakanya adalah jika orang yang dipilih itu misalnya seorang penyanyi rock
terkenal yang juga pecandu narkotika. Sadar atau tidak sadar, individu akan
menerima atau meniru nilai-nilai hidup, prinsip, kebiasaan, kesukaan, gaya
berpakaian, potongan rambut, dan apa saja yang menjadi atribut orang itu.
Akibatnya, pasti akan sangat buruk. Masalah kasus ini, anak kecil masih belum
mengetahui atau mengerti. Oleh sebab itu satu-satunya cara untuk mencegah hal
tersebut adalah perang suatu orang tua yang harus berhati-hati dalam menetapkan
diri yang ideal bagi anak. Banyak orang tua, yang karena terlalu berambisi,
akhirnya malah menyengsarakan anak mereka karena mereka menetapkan diri ideal
yang terlalu sulit untuk dicapai oleh di anak.[3]
- Perang Orang Tua
Dalam Membentuk Ideal Diri Anaknya
Orang tua adalah bagian yang terpenting
dalam keluarga, sebab orang tua adalah dasar utama pendidikan bagi seorang
anak. Karena keluarga itu adalah tempat
anak menerima didikan. Orang tua mempunyai kewajiban dalam mendidik dan memenuhi
kebutuhan seorang anak sampai ia menjadi dewasa. Yang perlu di ketahui seorang
anak mudah peka terhadap pengaruh. Jika
dalam keluarga tidak ada harmonis atau ayah dan ibu sering beratam, pasti anak
tersebut akan terpengaruh akan hal-hal yang buruk. Oleh sebab itu ayah dan ibu
harus sehati sepikir, terutama dalam memenuhi kebutuhan seorang anak.
Masa depan anak mempunyai pengaruh besar
dari orang tua, jika orang tua ingin masa depan anaknya baik maka orang tua
harus benar-benar memberikan suatu perhatian total bagi anaknya. Terutama dalam
membentuk karakter, mendidik, membiayai sekolah dan seterusnya. Peran dari ayah
dan ibu kepada anaknya adalah memberikan pendidikan dan perhatian terhadap
anak-anaknya. Ketika orang tua tidak mampu memenuhi dari kebutuhan dari anaknya
maka sikap kepercayaan anak kepada orang tuanya akan pudar. Contoh: ketika si
anak membutuhkan bantuan dari orang tua mengenai masalah yang dihadapi, tetapi
orang tua tidak memiliki cukup kemampuan dalam menyelesaikan maka secara tidak
langsung seorang anak akan enggan lagi untuk menjalin komunikasi pada orang
tuanya.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
0 Comments