Judul buku : Tafsiran surat Timotius
dan Titus
Penulis : J.Wskey Brill.
2 Timotius 3:10-17
Tafsiran : Timotius mengenal kehidupan dan ajaran Rasul Paulus (10-15_
Timotius
telah mengetahui dan menuruti ajaran Rasul Paulus, yang juga merupakan ajaran
Kristus, makin kita mengetahui dan menuruti ajaran Kristus, makin kita
bergantung pada ajaran itu serta menurutinya.
Kehidupan
Paulus tidak bertentangan dengan pengajarannya, itulah sebabnya Paulus berhasil
mendirikan jemaat Tuhan yang teguh. Kita tidak dapat mendidik orang lain
melalui khotbah kita yang baik, sedangkan kita tetap hidup dalam dosa. Tujuan
Paulus bukan untuk mencapai kesenangan dunia ini, melainkan ia hendak mempemuliakan
Allah dan menarik jiwa-jiwa kepada Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena Paulus
hidup hanya Allah, maka hal itu mendatangkan banyak aniaya kepadanya. Namun
Paulus berkata, “tetapi aku menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal aja aku mencapai
garis akhir yang menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus
kepadaku untuk memberikan kesaksian tentang injil kasih karunia Allah.
Alkitab diilhamkan Oleh Allah (16-17)
Timotius sudah mempelajari Firman
Allah dari orang yang baik, baik bukan dari orang-orang jahat atau penipu; dan
lagi guru yang mengajarnya; ia rela karena kebenaran itu, hal itu menyatakan
bahwa guru itu yakin akan kebenaran tersebut. Paulus adalah guru yang dapat
dipercaya, dan ajaran-ajarannya didasarkan hanya pada Firman Allah dan bukan
pada ciptaan manusia yang sia-sia. Roh kudus mengatakan bahwa Alkitab bukan
berasal dari pemikiran atau kehendak manusia
Judul buku : Surat-surat pastoral 1
dan 2 Timotius dan titus
Penulis : R Budiman
2 Timotius 3:10-17
·
Ayat 10 : Untuk menguatkan Tomotius didalam pergumulan melawan
guru-guru sesat, Paulus menunjuk kepada contohnya. Memang, Timotius sudah
mengikuti contoh itu (ay 10), tetapi harus bertekun didalam pada itu ia tidak
hanya harus mengikuti contoh Paulus, melainkan juga pimpinan Firman Allah (ay
16,17)
·
Ayat 11 : Paulus menyebut disini penganiayaan
dan di ikonium dan listra, yaitu pada perjalanan penginjilan yang pertama,
dimana Paulus dirajam sampai hampir mati. Mungkin kejadian ini mengesankan
Timotius, sehingga ia pada kesempatan itu bertobat dan sejak perjalanan
pengijilan kedua mengikuti Paulus sebagai pembatunya yang setia, sampai pun ia
bersedia menderita bila diperlakukan (inilah yang dimaksud dengan engkau telah
ikuti menderita). Paulus menghibur Timotius dengan mengatakan semua
penganiayaan itu ku derita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya,.
·
Ayat 12 : Tuhan Yesus sudah berkata, bahwa
orang yang mau mengikuti Yesus akan mengalami penderitaan, ini juga dikatakan
Paulus dalam persekutuan itu dan hidup beribadah pasti akan menderita aniaya,
ia akan serangan dan gangguan dari iblis. Ini adalah suatu hal yang tidak dapat
diletakkan dan oleh sebab itu patut ditanggung oleh Timotius.
·
Ayat 13 : menjalar kejahatan dari ajaran
sesat bagaikan penyakit kanker, tidak hanya terasa disekitar guru-guru sesat,
melainkan juga didalam diri Guru-guru itu, mereka bertambah jahat. Batim mereka
makin lama makin dirasuk oleh dosa.
·
Ayat 14 : Tidak cukup Timotius hanya
mengikuti contoh Paulus, tetapi kata Paulus, hendaklah engkau tetap berpegang
pada kebenaran yang telah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah
engkau terima dan yakini. Ia harus tetap berpegang pada ajaran yang telah ia
terima.
·
Ayat 15 : ada alasan lagi mengapa Timotius
harus setia pada ajaran yang benar: ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah
mengenal kitab suci. Menurut kebiasaan Yahudi anak-anak kecil sudah sejak umur
5 tahun ajar di sinagoge dalam pengetahuan Alkitab, yaitu Kitab perjanjian
Lama.
·
Ayat 16 : ayat ini menerangkan mengapa kitab
suci dapat memberi hikmat dan menuntun kepada keselamatan yaitu karena segala
tulisan (dari Alkitab) di ilhamkan Allah. Tulisan ini bukan semata-mata tulisan
manusia saja. Kata Yunani diterjemahkan dengan di ilhamkan secara harafiah
berarti : di hembus, Allah menghembus RohNya kedalam penulis pada saat
penulisannya. Maksudnya, Roh Allah menguasai dan memakai penulis dengan segala
pembawaan dan bakatnya untuk menyampaikan Firman Tuhan. Ini menerangkan mengapa
penulis-penulis didalam kitab suci berbeda satu sama lain dalam gaya bahasanya,
namun semua tulisan itu bernafaskan Firman Allah.
·
Ayat 17 : yang dimaksud dengan “manusia
Allah” (ini terjemahan yang lebih baik dari pada manusia kepunyaan Allah) tidak
hanya.
Perbandingan atau perbedaan :
1. Dalam buku yang pertama (J.Wskey Brill) Paulus mengikuti ajaran
Kristus dan Timotius yang juga sudah menuruti semua nasehat Paulus. Rasul
Paulus mengingatkan dan memberikan nasehat bahwa tidak hanya melalui perkataan
saja, tidak hanya melalui khobah dan lain sebagainya, melainkan melalui tidakan
dan tingkahlaku, jika kita masih hidup dalam dosa, masih melakukan perbuatan
jahat itu tidak ada artinya.
2. Dalam buku kedua (R Budiman),
·
Pada
buku yang kedua ini Rasul Paulus mengatakan dan menegaskan kepada Timotius
bahwa semua pelayanan, nasehat, perintah yang sudah diberitahukan Rasul Paulus
kepada Tomotius itu semua bukan diri Paulus melainkan Firman Tuhan.
SETUJU :
Dalam
dua buku tafsiran yang telah saya analisi, sama-sama membahas mengenai
bagaimana Rasul Paulus memberikan nasehat dan memperlengkapi Timotius dalam
pelayanan di efesus,
0 Comments