PNEUMATOLOGY


Bab 1

Pneumatologi Dalam Pengajaran Doktrin Gereja

Ada berbagai pendapat mengenai Pneumatologi di dalam doktrin gereja. Dalam gereja-gereja beraliran protestan lebih menekankan pada kristologi atau soteriology, sedangkan bagi gereja-gereja yang beraliran Pentakosta atau Karismatik sangatlah menekankan Pneumatologi. Hal ini terlihat jelas dalam khotbah-khotbah yang disampaikan maupun dalam kidung pujian yang dinyanyikan dalam ibadah-ibadah yang dilakukan dalam gereja-gereja dengan doktrin-doktrinnya.

Roh Kudus merupakan oknum dalam ketritunggalan Allah. kata ‘’Tritunggal’’ mengacu pada fakta bahwa Allah itu tunggal dalam hakikat, namun jamak dalam kepribadian. Roh Kudus adalah Allah sendiri. Sampai detik ini belum ada yang bisa menjelaskan dengan sempurna akan ketritunggalan, karena keterbatasan manusia yang adalah sebagai makluh ciptaan. Saat-saat ini ada berbagai pandangan yang salah mengenai Roh Kudus beberapa diantaranya adalah; (1) Roh Kudus adalah kuasa atau tenaga aktih Allah. (2) Roh Kudus tidak berpribadi (3) Roh Kudus bukan Allah.

Jelas di dalam Alkitab mengajarkan bahwa Roh kudus merupakan satu keberadaan yang berpribadi, bukan suatu kekuatan yang impersonal. Roh Kudus bukan benda mati atau hanya semacam kekuatan yang disebut oleh bidat-bidat yang ada. Kepribadian Roh Kudus ditunjukan dengan; memiliki pikiran (1 Koriuntus 2:10-13), memiliki perasaan (Efesus 4:30),mempunyai kehendak (1 Korintus 12:11), dan Roh Kudus juga memiliki kecerdasan (1 Koriuntus 2:10-11; Roma 8:27; 1 Korintus 2:13). Roh Kudus juga sebagai suatu pribadi yang mempunyai hubungan dengan pribadi lainnya. Selain itu hubungan dalam ketritunggalan, Roh Kudus juga berhubungan dengan hamba-hambaNya, yaitu para nabi, rasul dan imam.

Bab 2

Peristiwa Hari Pantekosta

Peristiwa Pantakosta yang tertulis dalam Kisah Para Rasul merupakan dasar dan acuan mengenai baptisan Roh Kudus. Peristiwa ini dianggap sebagai hari kelahiran gereja yang sesungguhnya. Sejak peristiwa itu, orang-orang percaya semakin bertambah jumlahnya, hal ini juga menunjukkan dampak atau pengaruh dari baptisan Roh Kudus yang terjadi pada waktu itu. Peristiwa Pantakosta, yaitu hari pencurahan Roh Kudus sudah dinubuatkan dalam Alkitab sejak zaman Perjanjian Lama. Kemudian semua yang telah dinubuatkan sejak zaman Perjanjian Lama tergenapi dalam peristiwa Pantakosta (Kis 2).

Peristiwa Pantakosta memberikan dampak yang besar. Para Rasul mulai memberitakan injil seperti yang diperintahkan Yesus dengan penuh keberanian dan kebenaran mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi. Injil mulai tersebar dan jumlah orang percaya terus bertambah setiap hatinya.  Roh Kudus bekerja dalam diri pemberita injil sehingga injil terus menyebar bahkan kepada orang-orang yang di luar Yahudi seperti Kornelius dan keluarganya.

Bab 3

Roh Kudus Sebagai Penolong

Yohanes 13:25-26 merupakan latar belakang dari nasehat Yesus kepada murid-muridNya di dalam Yohanes 14:1-3. Yesus akan kembali kepada Bapa, sehingga Ia memberikan seorang penolong lain (Yohanes 14:16). Yesus tidak meninggalkan murid-muridNya sebagai yatim piatu tetapi memberikan kepada mereka penolong. Kata penolong dalam bahasa Yunaninya menggunakan kata parakletos, parakletos dapat diatrikan sebagai seorang yang dapat melakukan sesuatu bagi manusia, yang tidak dapat dilakukan manusia sendiri. Inilah pribadi Roh Kudus, penolong yang setia.

Kata ‘’parakletos’’ juga menunjukkan bentuk pertolongan yang diberikan kepada umatNya. Yesus Kristus menyebut Roh Kudus sebagai Parakletos atau sang penghibur. Di dalam Alkitab juga tertulis peran dari Roh kudus bagi orang-orang yang percaya yaitu mengisafkan manusia,mengisafkan dunia akan dosa, Roh Kudus mengisafkan akan kebenaran, dan Roh Kudus juga mengisafkan akan penghakiman.

Sebagai manusia yang terdiri dari tubuh jasmani dan rohani memerlukan Roh Kudus untuk memimpin kehidupannya. Karena manusia yang sudah jatuh dalam dosa kecendrunganya adalah melakukan perbuatan-perbuatan daging yang tidak berkenan kepadan Allah. manusia yang hidupNya dipimpin oleh Roh Kudus akan dapat mengalahkan setiap kecendrungannya untuk melakukan dosa. Jika Roh Kudus itu yang memimpin kehidupan kita sebagai manusia maka Roh itu akan memberi hidup (Roma 8:2), mengadopsi (Roma 8:14), memberi pengharapan (Roma 8:24-25),  membantu dalam kelemahan (Roma 8:26), dan mendatangkan kebaikan (Roma 8:28).

Bab 4

Roh Kudus dan Lahir Baru

Perubahan manusia harus dimulai dari dalam. Bila sesuatu baik dari dalam, maka yang tampak keluar juga akan baik. Itulah sebabnya Alkitab mengingatkkan kita untuk menjaga hati, karena dari hati manusialah terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Perubahan hidup dari dalam hanyalah bisa melalui Roh Kudus. Manusia membutuhkan lahir kembali supaya kehidupan yang lama, yaitu kedagingan dimatikan oleh kuasa Roh Kudus sehingga yang tampak dalam kehidupan seseorang adalah buah-buah Roh (Galatia 5:22-23).

Lahir baru atau kelahiran baru disebut juga regenerasi. Regenerasi adalah adalah menunjukan pada suatu permulaan yang baru. Dalam Alkitab terdapat tiga gambaran untuk melukiskan regenerasi, yaitu; pertama, Alkitab menggambarkan regenerasi sebagai kelahiran baru atau dilahirkan kembali. kedua, Alkitab menggambarkan regenerasi sebagai kebangkitan spiritual atau kebangkitan rohani dan yang ketiga Alkitab menggambarkan regenerasi sebagai ciptaan baru.

Lahir baru bagaikan hidup dalam  generasi yang baru pula. Walaupun regenerasi itu adalah karya Allah atas manusia semata-mata, namun disisi lain manusia juga harus menanggapi dan merespons akan karya Allah didalam hidupnya. Orang yang telah dilahirkan kembali dapat merasakan lagi persekutuan dengan Allah karena hubungannya dengan Allah telah dipulihkan, sebagaimana yang dahulu terjadi dalam Taman Eden. Kelahiran baru akan menghasilkan hidup yang baru dan kehidupan itu harus terus bertumbuh di dalam pengikutannya kepada Yesus. Jika seseorang sudah dilahirkan kembali, maka harus ada bukti-bukti bahwa kita sudah mengalami hidup baru, yaitu dengan adanya buah Roh dalam diri kita, inilah kehidupan rohani yang bertumbuh. Orang yang didalam hidupnya dipimpin Roh Kudus akan secara otomatis mencerminkan kehidupan manusia baru.

Beberapa hasil dari regenerasi yaitu;

1.      Regenerasi menjadikan orang percaya itu anak Allah (Yoh 1:12; Gal. 3:6; Roma 8:16-17)

2.      Regenerasi juga menjadikan seseornag ciptaan baru dengan hati baru (2 Kor 5:17; Ef 2:10)

3.      Regenerasi menjadikan orang-orang percaya menjadi pewaris kodrat Allah (Ef 4:24; Kol 3:10)

4.      Regenarasi membuka kemungkinan bagi kemenangan atas dunia (Roma 8:1-2)

5.      Regenerasi mengakibatkan hadirnya ciri hidup kasih kepada semua saudara (1 Yoh 3:14; 4:7)

6.      Regenarasi membuat seseorang mengalami perubahan dalam perasaanya (Roma 8:7)

7.      Regenarasi membuat seseorang mengalami perubahan dalam kehidupannya dan kelakuannya (1 Yoh 3:9; 5:18)

8.      Regenarasi membuat seseorang menerima kuasa untuk mengalahkan dunia ini dan mengalahkan dosa-dosanya (1 Yoh 5:4)

Bab 5

Karya Roh Kudus

Roh Kudus bekerja di segala bidang termasuk dalam penginjilan (misi), Roh Kudus sebagai penggerak untuk menjadikan orang-orang pilihanNya sebagai saksiNya di manapun mereka berada, mulai dari para rasul hingga saat ini. Dalam setiap kesaksian yang diberitakan bisa dengan jelas terlihat Roh Kudus  berkarya.

Karya Roh Kudus dalam misi adalah;

1.      Roh Kudus mengungkapkan dan memperdalam kehadiran Yesus Kristus (Yohanes 14:16-18)

2.      Roh Kudus memberi kesakisan tentang kebenaran (Yohanes 16:8,10) bahkan seluruh kebenaran (Yohanes 16:13) yang akan memuliakan Kristus (Yohanes 16:14), bukan hanya dengan kata-kata melainkan juga perbuatan

3.      Baptisan dalam Roh Kudus merupakan titik tolak, dimana orang diberikan kuasa untuk bersaksi tentang kristus dan mengisafkan orang yang terhilang oleh dosa, kebenaran dan penghakiman (Yohanes 16:8)

4.      Baptisan Roh Kudus hanya dapat diberikan kepada mereka yang hatinya sudah berbalik kepada Allah dalam pertobatan yang sungguh-sungguh kepada Kristus (Kis 5:32)

5.      Baptisan Roh Kudus merupakan suatu baptisan dalam Roh yang Kudus adanya (Roma 1:14)

Masa ini banyak pembicaraan mengenai manifestasi Roh Kudus, yang diambil dari Kisah Para Rasul 2. Dalam Kamus besar bahasa Indonesia pengertian manifestasi yaitu; perwujudan sebagai suatu pernyataan perasaan atau pendapat, pengertian yang lain yaitu perwujudan atau bentuk dari sesuatu yang tidak kelihatan. Kisah ini menunjukkan bahwa ada dua manifestasi yang terjadi pada saat para murid menerima baptisan Roh Kudus, yaitu; pertama, berbahasa roh yang berarti mengucapkan beberapa bahasa yang mereka ucapkan seperti yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 2:7-11. Kemudian, yang kedua, ada gerakan atau ekspresi yang lain dari yang biasanya, atau dalam bahasa umumnya disebut seperti ada unsur ekstase.

Ada banyak sekali kesaksian-kesaksian ketika seseorang mengalami manifestasi Roh Kudus, mulai dari tertawa, menangis, rebah dan lain sebagainya. Namun setelah berjalannya waktu fenomena-fenomena yang terjadi itu mulai pudar. Pertanyaannya adalah apakah fenomena-fenomena tersebut berasal dari Allah ? sekiranya hal tersebut memang benar dari Allah, yang terpentig disini adalah pengalaman tersebut jangan dijadikan sebagai pengajaran (doktrin). Justru yang benar adalah pengalaman tersebut harus sesuai atau menyesuaikan hal yang tertulis dalam Alkitab. jangan sampai pengalaman dipaksakan untuk sesuai dengan Alkitab.

Jangan sampai terkecoh dengan berbagai pengajaran, yang seolah-olah mengatasnamakan firman Allah. Ada banyak pengajaran Roh Kudus yang akhirnya membuat orang mempunyai pandangan-pandangan ekstrim tentang Roh Kudus atau Bahasa Roh, yaitu;

-          Sebagian orang ketakutan akan masuknya segala macam roh sehingga semua roh ditolak, termasuk Roh Kuduspun ditolak

-          Sebagaian lagi kegirangan mengalami pengalaman rohani sehingga menerima segala macam roh, termasuk yang bukan Roh Kuduspun dianggap sebagai Roh Kudus.

Alkitab mengatakan bahwa orang percaya harus menguji dan menimbang segala sesuatu yang katanta berasal dari Roh Kudus (1 Tes 5:19-21 bnd 1 Kor 14:29). Berikut ini adalah prinsip-prinsip alkitabiah untuk menguji dan menimbang segala sesuatu yang dinyatakan baptisan dalam Roh itu berasal dari Allah;

·         Menyebabkan kita lebih mengasihi, membesarkan dan memuliakan Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus daripada sebelumnya.

·         Meningkatan kesadaran dan hubungan kita dengan Bapa disurga, akan memimpin kepada kesadaran lebih besar akan kehadiran Kristus dalam hidup kita sehari-hari.

·         Membangkitkan kasih seseorang lebih besar dan penghargaan terhadap Allah.

·         Memperdalam kasih dan keperduliaan seseorang terhadap sesama saudara dalam kristus

·         Didahului dengan berpaling dari dosa dan kesetiaan dalam mentaati Kristus

·         Meningkatkan ketidaksenangan kita dengan kenikmatan dan kesenangan duniawi dan akan mengurangi pencarian kekayaan dan reputasi duniawi yang mementingkan diri

·         Memberikan seseorang keinginan dan kuasa yang lebih besar untuk bersaksi tentang karya keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus.

·         Menyebabkan seseorang makin peka terhadap pekerjaan Roh Kudus dalam kerajaan Allah dan karunia-karuniaNya di dala kehidupan pribadi kita, khususnya berkata-kata dengan bahasa Roh.

·         Menyadarkan seseorang akan karya bimbingan dan kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan kita sehari-hari

Intinya adalah bahwa orang yang menerima baptisan dalam Roh Kudus akan menunjukan buah Roh (Galatia5:22-23). Berbicara tentang kepenuhan Roh maka yang dimaksud disini adalah orang Kristen hendaknya jangan membiarkan dirinya sampai kekosongan Roh dan kemudian dipenuhi lagi; tetapi hendaknya seseorang dipenuhi terus menerus dengan selalu mengikuti apa yang dikehendaki Roh kepada hidupnya sehingga ia tetap penuh dan melimpah. Hal yang indah untuk direnungkan adalah bahwa kita dipenuhi Roh Kudus dengan satu tujuan untuk menyatakan Firman Allah dalam kehidupan kita.

Bab 6

Dosa Terhadap Roh Kudus

Sebagai pribadi, berarti Roh kudus memiliki pikiran, perasaan, dan kehendak. Sebagai pribadi yang berperasaan, berarti Roh Kudus juga dapat mengalami dukacita. Pada bagian ini akan membicarakan tentang dosa yang dilakukan manusia terhadap Roh Kudus, yaitu: menghujat Roh Kudus (Matius 12:31-32), mendukacitakan Roh Kudus (Efesus 4:30) dan memadamkan Roh (1 Tes 5:19).

·         Menghujat Roh Kudus

Kata hujat (Mat 12:31) dalam bahasa aslinya blesphemia yang berarti penghinaan, menghina dengan kata-kata. Menghujat Roh Kudus berarti tidak mengakui karya-karya Roh Kudus dalam kehidupan manusia dan bahkan mengatakan bahwa apa yang dikerjakan Roh Kudus adalah pekerjaan iblis dalam artian yang sederhana menghujat Roh Kudus berarti tidak mengakui, tidak percaya dan tidak menghargai karya Roh Kudus.

·         Mendukakan Roh Kudus

Roh Kudus bukanlah sesuatu yang abstrak. Ia adalah oknum pribadi. Ketika disebut mendukacitakan Roh Kudus berarti hendak mengatakan : berpikir dan bertindak (dengan perkataaan dan perbuatan) bertentangan dengan Roh Kudus. Oleh karena Roh Kudus adalah kebenaran, Ia akan merasa terpukul bila kita menyalahgunakan kemampuan kita berbicara.

·         Memadamkan Roh

‘’Janganlah padamkan Roh’’ (1 Tes 5:19), kalimat ini singkat dan tegas. Salah satu lambang dari Roh Kudus adalah api, oleh karena itu dikatakan jangan memadamkan Roh. Api melambangkan kemurnian, kuasa, cahaya, kehangatan, dan (bila perlu) kehancuran. Kata memadamkan mulai dari mengecilkan sampai mematikan. Ini tidak berarti bahwa kita mengeluarkan-Nya, tetapi kita mematikan kasih dan kuasa Roh yang ingin memakai kita untuk mencapai tujuan ilahiNya. Ada dua hal yang menyebabkan Roh itu bisa padam yaitu; pertama,  jika kita tidak menggunakan jalan kasih karunia, jika kita gagal berdoa, bersaksi atau membaca Firman Allah, maka itu akan membendung Roh Kudus karena dengan hal-hal itu memberi kita bahan bakar supaya api itu tetap menyala. Roh kudus ingin agar kita menggunakan pemberian-pemberian itu agar api-Nya tetap menyala dalam hidup kita. kemudian, kedua, melakukan dosa yang disengaja untuk memadamkan Roh, yaitu ketika kita mengkritik, berlaku tidak baik, menghina pekerjaan orang lain dengan kata-kata yang tidak senonoh.

Bab 7

Bahasa Roh

Tanda bahwa seseorang menerima baptisan Roh kudus adalah berbahasa Roh. Bahasa Roh dikenal dengan istilah glossolalia yang diterjemahkan dengan lidah atau bahasa. Kata kerjanya lalein yang berarti berbicara atau berkata-kata. Bahasa Roh merupakan karunia supranatural untuk dapat berbicara bahasa lain tanpa belajar. Berbahasa Roh berarti berkata-kata secara supraalami dengan bahasa lain oleh kuasa dan kesanggupan Roh Kudus. Bahasa Roh itu dapat saja merupakan bahasa malaikat atau bahasa manusia (1 Kor 13:1). Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah jangan sampai ada bahasa Roh yang diajarkan dan dilafalkan oleh manusia atau berbahasa Roh karena ikut-ikutan

Ada tiga macam bahasa Roh yaitu;

-          Bahasa yang ada di dunia

Kisah Para Rasul 2:4 menyebutkan bahwa para pengikut Tuhan dipenuhi dengan Roh Kudus, lalu berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain. bahasa Roh yang disebut pada bagian ini adalah bahasa-bahasa yang ada di dunia.

-          Bahasa yang dimengerti

Dalam Kisah Para Rasul 10:46, bahasa ini mungkin salah satu bahasa yang terdapat dalam dunia ini, kemungkinan bahasa yang tidak terdapat dalam dunia ini, tetapi yang pasti pendengarnya mengerti apa yang disampaikan oleh orang yang berbahasa Roh itu.

-          Bahasa yang tidak dimengerti

Bahasa Roh yang tidak terdapat di dunia ini, sehingga tidak dapat dimengerti sama sekali.

Bahasa Roh adalah pemberian dari Allah, sehingga bahasa Roh tidak bisa dihafalkan atau ditirukan, sehingga tidak boleh dipaksakan. Karena jika demikian maka hanya akan mendatangkan keputusasaan bila kita tidak diberi.

Orang yang berbahasa Roh bukan berarti tidak bisa dikendalikan, karena cara kerja Roh Kudus itu adalah tertib dan teratur dan tidak sembarangan.

Bahasa Roh masih berlaku sampai sekarang. Buktinya, masih ada beberapa kejadian yang sama bahwa orang-orang percaya menerima baptisan Roh Kudus dan berbicara dalam bahasa Roh. Hal yang terpenting adalah jangan sampai pengalaman dijadikan sebagai doktrin, pengalaman harus dinilai dan diuji melalui kebenaran Firman Allah. Berbicara dalam bahasa Roh adalah anugerah dari Allah, maka lakukanlah seperti pemberian Allah (Kis 2:4), bukan karena ditiru-tiru atau ikut-ikutan.

Allah memberikan gambaran bahwa gereja atau jemaat adalah tubuh dan Kristus adalah kepala. Gereja memiliki bagian dan perannya sendiri-sendiri yang saling melengkapi satu sama lain. Ada berbagai karunia Roh Kudus yang Tuhan diberikan kepada umatNya. karunia Roh adalah suatu pemberian anugerah. Definisi yang lebih lengkap adalah pelimpahan ilahi akan kemampuan khusus untuk  pelayanan anggota tubuh Kristus.

Bab 8

Chart Hasil Penilaian Angket Karunia Rohani

Ada berbagai karunia-karunia yang diberikan Tuhan kepada umatNya. Karunia yang telah diberikan secara wajar tidak perlu belajar, tetapi diberikan Roh Kudus sesuai dengan kebutuhan yang ada. Hal ini bukan berarti berpangku tangan tanpa melakukan apa-apa. Karunia diberikan untuk dua keperluan yang bersifat internal dan eksternal. Kebutuhan internal adalah karunia dalam bentuk kekuatan untuk mengatasi nafsu kedagingan. Sedangkan kebutuhan yang bersifat eksternal adalah karunia rohani dalam bentuk kuasa untuk kepentingan penginjilan, kesaksian, dan sebagainya. Karunia diberikan sesuai dengan kebutuhan.

Kata ‘’karunia’’ berarti bahwa karunia itu berasal dari Tuhan, sedangkan kata ‘’roh’’ menerangkan unsurnya. Karunia roh yang diberikan kepada anggota-anggota yang menjadi tubuh Kristus. Ada banyak rupa-rupa karunia yang diberikan, tetapi yang paling terpenting adalah bahwa semua itu dalam satu kesatuan, yaitu: satu Roh, satu Tuhan, dan satu yang mengerjakan semuanya.

-          Karunia-karunia Roh Kudus diberikan oleh Roh Kudus (1 Kor 12:4, 8-10) dikelompokkan menjadi 3 yaitu

1.      Karunia-karunia ilham yang terdiri dari: karunia berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, dan karunia membedakan bermacam-macam roh.

2.      Karunia-karunia kuasa yang terdiri atas: karunia iman, karunia mukjizat, dan karunia kesembuhan

3.      Karunia ungkapan yang terdiri dari: karunia nubuat, karunia berkata-kata dengan bahasa roh, dan karunia menafsirkan bahasa roh.

 

-          Jawatan-jawatan pelayanan diberikan oleh Yesus Kristus (1 kor 12:5; Ef 4:11-12)

Terdiri dari lima, yaitu: rasul, nabi, pemberita injil, gembala dan pengajar. Kelima jawatan ini diberikan untuk menyeimbangkan satu dengan yang lain, sebagaima halnya keseimbangan yang ada di dalam tubuh Kristus. Pelayanan ini tidak hanya diberikan untuk zaman tertentu saja. Karunia-karunia ini diberikan hingga gereja mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

-          Berbagai-bagai perbuatan ajaib yang dikerjakan oleh Allah Bapa (1 Kor 12:6,10) terdiri dari kuasa untuk mengadakan mukjizat, karunia bernubuat, membedakan bermacam-macam roh, berkata-kata dengan bahasa roh, dan menafsirkan bahasa roh.

Hal yang paling penting bahwa semua ini diberikan untuk kepentingan bersama (1 kor 12:7), bukan untuk kepentingan dan kemuliaan diri sendiri. Ini berarti karunia-karunia rohani untuk membangun dan menolong gereja.

Semua karunia ini bersifat sementara, berguna untuk menoloong orang-orang percaya dalam zaman gereja sehingga semourna. Setelah kedatangan Yesus Kristus kembali, karunia-karunia ini tidak diperlukan lagi, karena kita sudah ada dalam hadirat Allah. Tanpa pekerjaan Roh Kudus, gereja tidak akan mencapai kesempurnaan.

  

Post a Comment

1 Comments

  1. Shalom untuk bapak, ibu, saudara/i semua. Mari kita bersama-sama belajar membaca Shema Yisrael yang pernah dikutip oleh Yesus ( nama IbraniNya Yeshua/ ישוע ) di dalam Injil, yang dapat kita lihat di Markus 12 : 28 yang berasal dari Ulangan 6 : 4. Kalimat Shema Yisrael ini biasa diucapkan oleh orang Yahudi dalam setiap ibadah untuk mengungkapkan iman kepada satu Tuhan yang berdaulat dalam kehidupan mereka dan pada awalnya pun orang-orang yang percaya kepada Yesus dari bangsa-bangsa bukan Yahudi juga ikut serta dalam ibadah orang Yahudi di sinagoga.

    Tanpa bermaksud untuk menyangkali keberadaan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang juga telah berulangkali diungkapkan dalam Perjanjian Baru, berikut ini Shema Yisrael dengan huruf Ibrani dan cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa yang ada

    Huruf Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד "

    Cara membacanya, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad "

    Dilanjutkan dengan mengucap berkat

    Huruf Ibrani, " ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד "

    Cara membacanya, " Barukh Shem kevod, malkuto le'olam va'ed "

    ( Diberkatilah Nama mulia, KerajaanNya untuk selama-lamanya )

    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🕍🤴🏻👑🇮🇱🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪

    ReplyDelete