Latar Belakang
Penulisan Surat – surat Umum
Surat – surat umum berbicara kepada
gereja secara umu, bukan hanya kepada gereja individu. Mereka juga dipersatukan
oleh minat mereka pada hal-hal praktis seperti kepemimpinan organisasi, kerja
keras, keadilan, hubungan baik, dan komunikasi yang efektif.
Surat-Surat Umum mencerminkan tantangan penting yang dihadapi
orang Kristen di Kekaisaran Romawi—bagaimana mengikuti Yesus di lingkungan yang
sulit. Orang Kristen masa awal menghadapi masalah seperti perbudakan,
pilih kasih, dan pelecehan oleh orang kaya dan berkuasa. Mereka berurusan
dengan kata-kata kasar dan konflik. Mereka menghadapi ketegangan yang
nyata antara ambisi dan ketergantungan pada Tuhan, dan ketakutan bahwa
melakukan segala sesuatu dengan cara Tuhan akan menempatkan mereka dalam
konflik dengan penguasa. Secara umum, mereka merasakan keterasingan hidup
dan bekerja di dunia yang tampaknya tidak sesuai dengan mengikuti Yesus.
Banyak orang Kristen dewasa ini mengalami ketegangan serupa di
tempat kerja. Di satu sisi, banyak orang Kristen memiliki lebih banyak
kesempatan untuk melayani Tuhan dalam pekerjaan mereka daripada di bidang
kehidupan lainnya. Bisnis, pemerintah, pendidikan, nirlaba, dan tempat
kerja di rumah menghasilkan banyak sekali kebaikan di masyarakat. Di sisi
lain, sebagian besar tempat kerja umumnya tidak didedikasikan untuk tujuan
Tuhan, seperti melayani kebaikan bersama, bekerja untuk kepentingan orang lain,
memperdalam hubungan di antara orang-orang, menyebarkan keadilan, dan mengembangkan
karakter. Karena tujuan akhir tempat kerja—umumnya memaksimalkan
keuntungan—berbeda dari tujuan akhir orang Kristen, kita harus mengharapkan
untuk mengalami ketegangan dalam peran ganda kita sebagai pengikut Kristus dan
pekerja di tempat kerja non-gereja. Meskipun sebagian besar tempat kerja
tidak sengaja jahat—seperti halnya banyak bagian Kekaisaran Romawi yang tidak
secara aktif memusuhi para pengikut Yesus—masih dapat menjadi tantangan bagi
orang Kristen untuk melayani Tuhan dalam pekerjaan mereka. Karena
Surat-Surat Umum ditulis untuk membimbing orang-orang Kristen yang mengalami
ketegangan di dunia sekitar mereka, mereka dapat membantu orang-orang Kristen
di tempat kerja saat ini.
Surat-Surat Umum ini membahas masalah praktis seperti itu secara
langsung. Dua prinsip utama yang mendasari berbagai item yang diperlakukan
dalam surat-surat ini:
1. Kita dapat mempercayai
Tuhan untuk menyediakan bagi kita.
2. Kita harus bekerja untuk
kepentingan orang lain yang membutuhkan.
Dari dua prinsip ini, Surat-Surat Umum memperoleh instruksi yang
secara mengejutkan memiliki aplikasi praktis di tempat kerja abad kedua puluh
satu. Tapi mungkin kita tidak perlu heran. Tuhan memilih Kekaisaran
Romawi sebagai tempat di mana Tuhan akan memasuki kehidupan manusia dalam wujud
Yesus Kristus. Tuhan juga memilih tempat kerja hari ini sebagai titik
kehadiran-Nya.
1.
Rangkuman
masing-masing kitab surat" umum
a.
Ibrani
Surat
Ibrani merupakan surat yang ditujukan kepada tiga kelompok yakni: pertama, orang Kristen, kedua orang yang mengenal Kristus
sebagai fakta sejarah, ketiga, orang
yang tertarik kepada Kristus namun tidak menerima keilahianNya. Penulis Ibrani
terus menerus menyatakan keilahian Kristus, baik mengenai kepribadianNya maupun
pelayananNya. Dalam Kitab PL secara ritual dan upacara dalam Yudaisme itu
sebagai cara untuk menyatakan kedatangan Mesias. Dengan pengertian bahwa semua
ritual dalam Yudaisme merupakan bayangan terang yang akan datang.
2. Isu utama masing-masing kitab
Isu utaman dalam Kitab Ibrani adalah
perihal mengenai kepenulisan surat Ibrani tersebut. Penulisan surat Ibrani
menjadi perdebatan di kalangan para teolog.
Beberapa karya gnosik mula
– mula yakni (Injil kebenaran, Injil Filupus, dan Apokrifa Yohanes) mengutipnya
beberapa kali, yang menunjukkan bahwa kitab ini dianggap sebagai bagian dari
tulisan – tulisan Kristen yang bersifat otoritatif sebelum abad kedua.
Gereja Timur Alexandria
Mesir menerima bahwa Paulus yang menuliskan surat tersebut. Sebagaimana terlihat
dalam penempatan Ibrani dalam tulisan Paulus dalam naskah – naskah kuno awal.
Klemens, dari Alexandria (150 – 215, dikutip oleh Eusebius) mengatakan bahwa
Paulus menuliskannya dalam bahasa Ibrani dan Lukas menerjemahkannya ke dalam
bahasa Yunani. Origen (185 – 153 M) menyatakan bahwa pemikiran – pemikiran dari
Paulus namun kitab ini di tulis oleh para pengikutnya di kemudian hari, seperti
Lukas atau Klemens dari Roma.
Ada beberapa keraguan
mengenai surat Roma dituliskan oleh Paulus:
a.
Gaya
penulisannya sangat berbeda (kecuali pasal 13) dari tulisan Paulus lainnya
b.
Kosakatanya
berbeda
c.
Ada
perbedaan yang halus dalam penggunaan dan penekanan kata dan frasa
ada banyak pandangan mengenai
kepenulisan surat ini yakni:
a.
Klemens
mengatakan Paulus menuliskan dalam bahasa Ibrani dan Lukas yang
menerjemahkannya ke dalam bahasa Yunani
b.
Origen
mengatakan bisa lukas atau Klemens dari Roma lah yang menuliskannya namun ia
mengikuti pengajaran Paulus
c.
Jerome
dan Augustinus menerima kepenulisan Paulus hanya untuk memfasilitiasi
penerminaan buku ini ke dalam Kanonika oleh gereja barat
d.
Tertulian
mengatakan bahwa seorang Lewi yang berhubungan dengan Paulus yang menuliskannya
e.
Martin
Luther mengatakan Apolos seorang intelektual keluaran Alexandria yang
berhubungan dengan Paulus
f.
Sir
William Ramsey mengatakan Filipus penginjil yang menuliskannya
2.
Kitab
Yakobus
Masalah kepengarangan
Masalah
kepengarangan dan kepenulisan kitab ini, dari lima orang yang memakain nama
Yakobus dalam PB yang lebih tepatnyalah Yakobus anak Zebedeus dan Yakobus
saudara Yesus namun Yakobus anak Zebedeus harus disisikan, karena ia mati
syahid sekitar tahun 44 M. bandingkan KPR 12:2. Dan surat itu tidak mungkin
ditulis lebih awal. Sebaliknya kalau dianggap bahwa penulisnya saudara Yesus,
maka hal ini akan membangkitkan kesenjangan. Karena itu dokumen ini sangat
perlu dipertimbangkan sebagai pasca Paulus, ia tidak mungkin ditulis oleh
Yakobus saudara Tuhan, karena ia mati syahid sekitar tahun 62 M.
Masalah tentang Iman dan peerbuatan
Paulus
pertama sekali menuliskan tentang Iman dalam Roma 3:28, Iman bagi Paulus
menyiratkan ketaatan. Dalam Yakobus ini terjadi polemic, si pengarang mengambil
jalan dengan memberikan penambahan dari iman yang dijelaskan. Pesoalannya
apakah dasar perbuatan dalam surat Yakobus. Bahaya yang muncul disini adalah etika yang
terisolasi suatu nominalisme murni. Pada dasarnya adalah iman hanya suatu
pandangan tentang dunia, atau tentang Allah. Segi lain yang membuat bahaya
yaitu pengarang meninggalkan, kendatipun agak tidak sengaja, ajaran – ajaran
Paulus. Kedua bahaya ini Luther menggambarkan Yakobus sebagai surat yang penuh
dengan jerami.
0 Comments