Hati seorang hamba merupakan hati yang terbentuk dari ketaatan dan keiklasan dalam melayani Tuhan. Bila dilihat dalam peperangan gereja Tuhan melawan gerakan pengaruh roh Izebel bukanlah peperangan fisik tetapi peperangan roh - roh jahat. itu sebabnya roh kita, kata Yesus: "roh memang penurut" (Matius 26:41) harus kuat. Bagaimana caranya membuat roh kita menjadi kuat? Tidak ada jalan lain kecuali senantiasa penuh dengan Roh Kudus (Efesus 4:18), berdoa setiap waktu di dalam Roh dan juga dipimpin oleh Roh (Galtia 5:25) di dalam terus belajar taat sepenuhnya pada Firman Tuhan sebab saat kita melakukan Firman - Nya dengan hati tunduk itu sama artinya kita memberi makanan atau energi kepada roh kita sehingga semakin banyak kita melakukan Firman Tuhan semakin sehat dan kuatlah roh kita. Sebaliknya, ketika kita memberontak pada Firman Tuhan, kita sedang melukai roh kita sendiri. Itu sebabnya setiap kali kita berbuat dosa (melawan Firman) kita akan merasa gelisah sebab sesungguhnya kita sedang menyiksa dan melukai roh kita yang berasal dari Roh Allah Sang Pencipta. Perlu diketahui pula bahwa Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu (Yakobus 4:5).
Sekalipun peperangan ini bersifat rohani, ekspresi kuat tidaknya roh seseorang tetap mempengaruhi sikap serta perilaku lahiriah orang tersebut. Rohani yang lemah tidak mungkin membentuk pribadi yang kuat pada diri seseorang; demikian pula dengan sikap sangat tegas dan jelas pada diri Elia maupun Yohanes Pembaptis; ketegasan yang jelas lahir dari hati yang terus menerus mengalami proses penyucian secara mendalam. Ketegasan semacam ini yang paling dibutuhkan dalam memerangi gerakan pengaruh roh izebel pada akhir zaman ini.
0 Comments