AYUB 42:1-6: MENGENAL ALLAH MELALUI PENGALAMAN YANG BENAR

 

    Ayub adalah seorang tokoh yang sangat sentral dalam Perjanjian Lama sebagai teladan bagi orang percaya dalam menghadapi berbagai badai kehidupan. Ayub memiliki latar belakang yang sungguh baik. Dari segi kerohanian sangat terkenal saleh, segi ekonomi sangat memiliki kekayaan, dari segi sosial ia memiliki banyak teman dan sahabat. Namun suatu ketika bisa dilihat bahwa Ayub tertimpa pencobaan dan ujian yang bertubi - tubi. Bahkan hidupnya bisa dilihat terbalik dari keadaaan sebelumnya. Dalam waktu sekajap semuanya lenyap dan bahkan semuanya menjadi keburukan dalam hidupnya.

    Luar biasnya seorang Ayub, ia tidak menyalahkan Tuhan dalam keadaannya, bahkan ketika ia jatuh dalam pencobaan dan ujian tersebut, ia bahkan menentang orang - orang yang membuat dia jauh dari Tuhan. Bahkan Ayub semakin intens berkomunikasi dengan Tuhan lewat keluhan dan tindakan orang - orang yang ada disekitarnya. Bagiamana Pengenalan Ayub terhadap Tuhan lewat pengalaman hidupnya?

A. Ayub Mengakui Kemahakuasaan Allah

    Ayub dengan jelas mengatakan pada pasal 42:1 - 3, memberikan jawaban kepada Tuhan. Ayub tahu bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana Allah yang gagal. Ayub juga mengakui bahwa Semua pengetahuan Allah tersembunyi di dalam pengetahuannya. Allah menyatakannya semuanya kepada Ayub lewat firman-Nya dan tindakan Tuhan. Ayub mengakui juga bahwa dia tanpa pengertian telah berbicara tentang Allah dan hal - hal yang belum ia ketahui di dalam diri Allah. Firman Tuhan terus datang kepada Ayub, Tuhan memberikan pertanyaan Tuhan menanyai Ayub supaya dia memberitahukan Tuhan, bahwa Ayub mengatakan hanya dari orang saja aku mendengar tentang Tuhan. tetapi sebuah perkataan yang lebih jelas bahwa Ayub sekarang memiliki pengalaman spiritual dengan menyaksikan kemahakuasaan Allah lewat pengalamannya sendiri. Ayub benar - benar mengenal Allah lewat penderitaan dan ujian yang Ayub hadapi. 

Refleksi: Pengenalan yang benar adalah ketika seseorang melihat jelas perbuatan Tuhan nyata atas hidupnya. Dan ia mengerti sendiri Tuhan yang dia percayai, yang dia sembah seperti apa sifat dan kemahakuasaaan-Nya. Harusnya inilah metode yang benar dan Alkitabiah, bahwa setiap orang percaya tidak hanya mendengar dari orang saja tentang Tuhan itu siapa, namun lebih dari itu harus mengalami Tuhan secara pribadi, memiliki pengalaman spiritual yang membuat seseorang itu paham betul tentang Tuhan yang disembah, diagungmuliakan. 

B. Ayub mengakui kesalahannya

    Ketika Ayub melihat semua kekuasaan Allah maka Ayub mencabut semua kata - kata yang tidak berdasarkan pada pengetahuan tentang pribadi Allah yang benar. Ayub dengan segera mencabut kembali kata - kata yang sudah pernah dikeluarkannya atau dilontarkannya dalam percakapan kepada temannya. Inilah sebuah penyesalan dan pertobatan yang sangat indah, artinya ketika kita memperkatakan sesuatu hal tentang Tuhan tanpa dasar yang benar, tanpa pengalaman yang benar. maka secepat mungkin kita memperbaikinya dihadapan Tuhan. Sebab kekeliruan akan menjadi penyakit yang bisa menjalar keseluruh bagian dan itu harus segera dibereskan dihadapan Allah. 

Post a Comment

0 Comments