1. Menurut
saya yang struktur organisasi yang ideal, terdapat pada Model Presbiterian.
Model
Presbiterian
Kata
Presbiterian ini berasal dari bahasa Yunani “Presbuteros” yang berarti
“Penatua.” Pemerintahan gereja menurut sistem presbiterian juga disebut sistem
reformed, karena berakar pada ajaran John Calvin yang mengacu pada Efesus 4:11,
yang mengaplikasikan peran para “Gembala” (the pastor), “Guru” (the doctor),
“Diaken” (the deacon) dan Penatu (the presbyter atau the elder) dalam pelayanan
gereja. Dalam sistem ini para anggota gerejalah yang memilih para pentua
menjadi majelis atau dewan penatua. Pendeta di gereja akan menjadi salah satu
penatua, yang wewenangnya setara dengan para penatua lainnya.Dasar Alkitab yang menerapkan sistem ini, pandangan menunjuk pada Kisah 6:2 – 6, yang menyatakan bahwa kedua belas murid memanggil para pengikut mereka dan berkata, “Kami tidak merasa puas karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja. Karena itu saudara – saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh iman dan Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu. Seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolas, seorang proselit dari Antiokhia. Para pendukung sistem presbiterian ini mengemukakan bahwa dengan menguasai sistem pemerintahan gereja yang menyeluruh, maka gereja akan dapat mendukung kesatuan Tubuh Kristus, sebagaimana diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri (Yohanes 17:21 – 23) sehingga dapat membantu masing – gereja terhindar dari kesalahan doctrinal atau tersesat.
Sistem ini memiliki kelebihan yang sangat signifikan, lebih efektivitas pertanggungjawaban daripada model hierarki, sehingga lebih dapat menghindari menajamnya perbedaan pendeta dengan kaum awam. Orang awam dilibatkan dalam keputusan penting dalam pelayanan. Dengan dilibatkannya para penatua dan pengerja yang berasal dari awam sering banyak membantu pemikiran dan pengambilan keputusan penting di dalam sebuah kepemimpinan gereja.
Struktur
Organisasi yang Ideal menurut saya:
GEMBALA |
WAKIL GEMBALA |
KOORDINATOR IBADAH |
KOORDINATOR MUSIK/PELAYAN |
SEKRETARIS |
BENDAHARA |
KOODINATOR
PEMBANGUNAN |
KOORDINATOR
MISI/PENGINJILANAN |
KOODINATOR
MULTIMEDIA/USER |
Fungsinya yaitu:
1. Gembala à Mengarahkan
semua bidang atau struktur organisasi dalam gereja dan mampu memberikan
dorongan yang kuat untuk mempengaruhi bawahannya untuk maju bersama dalam
mencapai tujuan bersama. Gembala juga berfungsi mengawasi setiap pekerjaan
pelakasanaan setiap pelayan gereja dengan penuh ketelitian.2. Goal
saya dalam jangka panjang dan pendek
a. Jangka
Panjang (dalam 10 Tahun mendatang) adalah:
·
Memiliki Jemaat yang bertumbuh dalam kualitas
iman dan juga kuantitas. Caranya à Mendidik jemaat
untuk displin tinggi, mengajarkan Firman yang dalam, atau makanan keras bagi
jemaat, melatih jemaat untuk mandiri. Melaksanakan pos penginjilan anak,
remaja, dewasa, lansia.
·
Mendirikan Sekolah Tinggi à Membangun
sekolah di daerah yang strategi, dekat dekat perkotaan atau pasar, merekrut
orang yang bertanggung jawab dalam mengkoordinir sekolah tersebut.
·
Menjadi Pusat dari gereja-gereja lokal
atau memiliki cabang dimana-mana à membuka gereja,
atau tempat pelayanan di pedalaman atau pedesaan yang mungkin sulit dijangkau
·
Memiliki Invetaris gereja yang tidak
terbatas penggunaannya à Setiap ada pemasukan gereja harus
dimanfaatkan untuk membeli perlatan yang digunakan untuk kebutuhan gereja
·
Memiliki penatua dan pengerja kurang
lebih 50 orang à Merekrut orang-orang yang terpanggil
untuk menjadi pelayan tetap sekaligus menjamin kebutuhan materi dan juga
rohani.
·
Memiliki yayasan untuk menampung yatim
piatu, lansia, dan orang-orang yang terlantarkan. Caranya à membangun
sebuah gedung yang diperuntukan untuk menampung orang-orang yang membutuhkan
pertolongan serta perlindungan, dan harus merekrut orang-orang yang bisa
mempertanggungjawabkan keberlangsungan pembangunan tersebut.
·
Memiliki atau melaksanankan pos
penginjilan dimana-mana serta memiliki jaringan yang kuat dari berbagai bidang
pendukung. Caranya à Membuat banyak tim penginjilan di setiap
daerah terpencil dan juga di daerah perkotaan. Harus memiliki coordinator
masing – masing
·
Memiliki studio, channel atau rekaman
kegiatan gereja. Caranya à Merekrut orang yang memiliki keahlian
dalam mengelola IT serta memberi tanggungjawab untuk mengatur anggotanya.
·
Memiliki akses pelayanan di luar negeri.
Caranya à Harus
membangun hubungan dengan orang yang sudah berpengalaman atau memiliki jam
terbang dalam pelayanan ke luar negeri. Dan juga harus menguasai bahasa serta
mengetahui pergaulan di tempat dilakukan pelayanan.
b. Goal
saya jangka pendek (dalam 3 Tahun mendatang)
·
Memiliki Tempat pelayanan atau gereja
tetap dalam skala kecil. Caranyaà Membangun gereja
dengan melibatkan warga setempat di tempat yang strtegi atau banyak jiwa yang tidak
tergembalakan.
·
untuk mengatur pelayanan penginjilan
untuk kaum awam, agar pertumbuhan gereja
terlihat baik secara kualitas dan juga kuantitas.
·
Memiliki Melakukan Penginjilan
dimana-mana. Caranya à harus membuat jadwal
· pengerja à Hal ini merekrut
orang yang bersedia serta memiliki panggilan yang sama untuk membantu pelayanan
baik di dalam gereja maupun dalam melakukan misi.
0 Comments