PAKAIAN IMAM DAN PENAHBISAN IMAM

 

            

      Tema : Pakaian Imam dan Penahbisan Imam


1.      Ketetapan Allah mengenai pembuatan pakaian Imam

a.       Tujuan dari pakaian Imam ( pasal 28: 1-2)

·         Imam Harun dan anak – anaknya.

·         Pakaian dibuat untuk kemuliaan dan keindahan.

b.      Apa yang harus dibuat dan siapa yang membuat (ayat 3 – 4)

·         Berbicara kepada semua orang yang ahli

·         Dipenuhi dengan Roh keahlian

·         Agar memegang jabatan imam dan dapat melayani Allah

 

2.      Pakaian untuk Imam Besar

a.       Efod (ayat 5 – 14)

·         Buatlah baju efod

·         Dua tutup bahu yang disambung padanya.

·         Sabuk pengikat

·         Dua permata kisopras dan mengukirkan nama para anak Israel. 

·         Pada tali bahunya dipoles batu permata pada setiap talinya, dengan tulisan suku di setiap batunya.

·         Oleh karena itu, Imam Besar akan menyandang nama mereka di hadapan Tuhan di kedua bahunya sebagai peringatan.

b.      Pelindung Dada (Ayat 15 – 30)

·         Membuat tutup dada penghakiman (Keputusan) (dengan adanya batu ini penghakiman Tuhan dapat diketahui).

·         Letakkan susunan batu di dalamnya, empat baris batu.

·         Pada tutup dada ada empat baris dari tiga batu permata, masing – masing batu memiliki salah satu nama dari dua belas suku tertulis di atasnya.

·         Dalam mengenakan penutup dada, Imam Besar akan menyandang nama anak – anak Israel.

·         Tidaklah cukup bagi seorang imam memiliki hati bagi Tuhan. Imam juga harus untuk orang – orang dan menanggung mereka dihatinya dalam seluruh pelayanannya kepada Tuhan.

·         Memasukkan ke dalam penutup dada penghakiman Urim dan Tumim: disebutkan tiga kali daam perikop ini penutup dada disebut penutup dada penghakiman (Keputusan) karena memegang Urim dan Tumim yang merupakan alat untuk membedakan kehendak Tuhan.

·         Penggunaan alat Urim dan Tumim dijelaskan beberapa ayat di dalam (Bilangan 27: 21, 1 Samuel 28:6, Ezra 2:63, dan Nehemia 7:65).

·         Urim dan Tumim memiliki arti “Cahaya dan Kesempurnaan”.

·         Imam Besar akan mengajukan pertanyaan kepada Tuhan, meraih penutup dada, dan mengeluarkan jawaban “ya” dan “tidak”.

·         Relevansinya untuk mengetahu kehendak Tuhan dari kegunaan Urim Tumim kembali kepada Firman Allah yang tertulis yakni Alkitab.

c.       Gamis Efod/Jubah (ayat 31 – 35)

·         Buatlah jubah efod dari kain ungu seluruhnya

·         Lonceng emas di antara mereka sekelilingnya

·         Diujungnya di antara delima berhias biru dan ungu, ada lonceng sehinga saat imam melakukan kebaktian bunyinya didengar saat melayani dihadapan Tuhan.

·         Ini dibunyikan apa bila ia masuk ke dalam Tempat Kudus dan keluar supaya Imam jangan mati.

d.      Patam (Ayat 36 – 38)

·         Patam diukir sedemikian rupa seperti meterai: Kudus bagi Tuhan.

·         Patam itu harus ada pada dahi Harun

·         Harun menangung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan bagi Israel.

·         Supaya Tuhan berkenan pada mereka.

e.       Menenun Kameja (ayat 39)


3.      Pakaian Untuk Anak Harun (40 – 43)

a.       Membuat kemeja

b.      Ikat pinggang

c.       Daster – desater

·         Tujuannya untuk menjadi perhiasan kemuliaan.

d.      Mengenakan kepada Harun dan Anak – anaknya.

e.       Mengurapi mereka,

f.       Menahbiskan dan menguduskan mereka

g.      Sehingga mereka layak dan sah memegang jabatan Imam bagi Allah.

·         Anak – anak Harun harus memakainya  saat mereka melayani di Kemah Suci dan datang ke mezbah untuk menyelenggarakan kebaktian di Bait Kudus.

·         Tujuannya supaya mereka jangan membawa kesalahan pada diri mereka sendiri lalu mati.

·         Semuanya ini ketetapan Allah untuk selama - lamanya bagi Harun dan bagi keturunnanya.

  

  Keluaran Pasal 29

    Pentahbisan Para Imam

1.      Persiapan Penahbisan

a.       Tujuan Upacara penahbisan (ayat 1)

·         Inilah yang harus kamu lakukan, ini merupakan instruksi untuk upacara, bisa dibandingakan dalam Imamat 8.

·         Tujuannya untuk menguduskan mereka karena mereka melayani sebagai Imam bagi Allah.

b.      Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk penahbisan (ayat 1b – 3)

·         Mengambil seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak cacat.

·         Roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi

c.       Pencucian (ayat 4)

·         Apabila datang ke pintu Kemah Pertemuan harus membasuh mereka dengan air.

d.      Pakaian dan Urapan (ayat 5 – 9)

·         Ambil pakaian, kenakan kepada Harun.

·         Mengambil minyak urapan, menuangkan ke atas kepalanya dan mengurapinya

e.       Korban penghapus dosa (ayat 10 – 14)

·         Harun dan anak – anaknya harus meletakkan tangan mereka ke atas lembu itu. Maksudnya secara simbolis memindahkan dosa mereka ke atas lembu itu.

·         Kamu harus mengambil sedikit darah lembu itu dan membubuhkannya pada tanduk – tanduk mezbah dengan jarimu.

f.       Korban bakaran (15 – 18)

·         Harun dan anak – anaknya harus meletakkan tangan mereka ke atas kepala domba jantan, dan harus menyembelih domba jantan itu. Korban bakaran itu secara simbolis menerima dosa para imam dan mereka meletakkan tangan mereka di atas kepala binatang itu dan mengakui dosa mereka.

·         Dan membakar seluruh domba jantan itu.


2.      Peresembahan Pengudusan

a.       Penerapan darah (ayat 19 – 21)

·         Mengambil domba jantan lain, dan Harun dan anak – anaknya harus meletakan tangan mereka di atas kepala domba jantan itu.

·         Membunuh domba jantan itu dan mengambil sebagian dari darahnya dan taruh di ujung telinga kanan Harun.

·         Ujung telinga kanan, ibu jari tangan, jempol kaki kanan

·         Ambillah sebagian dari darah di atas mezbah itu dan sebagian dari minyak urapan itu, dan ditaburkan pada Harun dan pada pakaiannya.

b.      Persembahan lambaian ( ayat 22 – 28)

·         Harus mengambil lemak domba jantan itu. Domba jantan itu menjadi kurban penahbisan

·         Melambai – lambaikannya dihadapan Tuhan dan membakarnya di atas mezbah sebagai korban bakaran.

·         Ada yang menjadi bagian atau sisa dari kurban.

c.       Menjaga kekudusan (29 – 37)

·         Memakai pakaian kudus dan anak laki – laki yang menjadi imam menganikannya harus memakai selama tujuh hari.

·         Mereka memakan apa yang dengannya penebusan itu dilakukan untuk menguduskan dan menguduskan mereka, selama tujuh hari mereka tinggal dalam kemah suci dan makan domba jantan pengudusan dan roti pengudusan itu.

·         Orang luar tidak bisa memakannya, karena itu kudus.

·         Mempersembahkan seekor lembu jantan setiap hari sebagai kurban penghapus dosa.

 

3.      Kurban terus menerus (ayat 38 – 41)

·         Dua ekor domba hari demi hari terus menerus. Setelah upacara penahbisan para imam maka dilanjutkan dengan kurban harian, yakni satu dipagi hari dan satu di waktu senja.

·         Persembahan minuman: ini adalah anggur yang diberikan kepada Tuhan sebagai korban yang dicurahkan dihadapanNya.

·         Baunya yang harum menjadi persembahan api – apian bagi Tuhan.

4.      Mengapa Tuhan menginginkan pengorbanan harian dan pengudusan terus menerus (ayat 42 – 43)

·         Ini akan menjadi korban bakaran yang terus menerus dari generasi ke generasi anda.

·         Tuhan menginginkan imam yang ditahbiskan dan bangsa yang beribadah. Tuhan menginginkan imam yang ditahbiskan dan pengorbanan setiap hari, sehingga Dia dapat bertemu dan bicara dengan umatNya.

·         Tabernakel akan dikuduskan oleh nkemuliaan – Ku.

5.      Menuduskan Kemah Pertemuan (ayat 44 – 46)

·         Tuhan menguduskan

·         Untuk melayani Tuhan sebagai imam

·         Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Allah mereka.

·         Dan akau tinggal di antara anak – anak Israel dan akan menjadi Tuhan mereka.

Post a Comment

0 Comments