BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pertumbuhan gereja-gereja saat ini
secara kuantitas dapat dilihat dengan semakin banyaknya jumlah gereja tetapi
jumlah jemaat yang ada mengalami peningkatan yang tidak efektif. Dalam artian
terjadinya perpindahan jemaat dari gereja atau denominasi yang satu ke
denominasi atau gereja yang lainnya. Dan yang menjadi problemnya ialah banyak orang
percaya yang baru tetapi belum menjadi anggota tetap gereja dan belum terlibat
dalam gereja atau pelayanan Tuhan.
Menurut prinsip Alkitab mencatat dalam
Kitab Kisah Para Rasul bagaimana jemaat mula-mula mengalami pertumbuh dengan
cepat baik secara kuantitas dan kualitas disebabkan karena ketidak terlepasnya
peran Roh Kudus dan peran Allah untuk menumbuhkannya secara pesat. Berdasarkan
hal tersebut setiap jemaat harus mengerti bagaimana prinsip-prinsip pertumbuhan
gereja yang dilandaskan atas firman Tuhan yang tanpa salah. Kisah Para Rasul
dalam Perjanjian Baru merupakan kitab yang sangat kongkrit menjelaskan tentang
sejarah pertumbuhan gereja dan sejauhmana pengaruhnya terhadap perkembangan dan
pertumbuhan gereja pada masa kini.
Pandangan-pandangan tentang gereja sangatlah banyak
salah satunya dipandang sebagai suatu organisasi atau kumpulan yang membawa
hidup, dan hal ini merupakan peran atau potensi gereja yang sehat secara
mendasar mengalami pertumbuhan atau perkembangan yang baik dan pesat karena Gereja
punya potensi pertumbuhan dengan dirinya dan potensi ini adalah pemberian dari
Allah.[1]
Gereja sebagai organisme identik dengan makhluk hidup yang memiliki hidup dan
bertumbuh secara alami tanpa pengaruh dari pihak yang lain. Gereja merupakan
organisme yang hidup dan semua yang hidup secara alami bertumbuh dengan baik[2]
maka dengan prinsip tersebut yang menjadi tanggungjawab jemaat Tuhan melawan
rintangan-rintangan yang ada, yang bertujuan menghalang terjadinya pertumbuhan
dan perkembangan gereja.
pertumbuhan dan perkembangan gereja secara mendasar
atau alami merupakan sesuatu kemampuan gereja yang memiliki inisiatif dan
kreatif dalam menciptakan sebuah keadaan yang hidup dalam gereja. Tetapi
meskipun demikian pertumbuhan gereja tidak lepas daripada kontrol Allah yang
senantiasa memberikan hikmat dan anugerah untuk mencapai pertumbuhan yang
benar.
B. Tujuan Penelitian
BAB 2
LANDASAN TEORI
PRINSIP-PRINSIP
GEREJA YANG SEHAT BERDASARKAN ALKITABIAH
Pertumbuhan Gereja Terjadi Atas Kehendak Allah
Pertumbuhan gereja merupakan kehendak
Allah sendiri untuk jemaat yang telah mempercayai diri kepada-Nya. Sudut
pandang ini telah diungkapkan jauh sebelumnya dalam Kisah Para Rasul yang mana
orang-orang telah yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada
hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa (Kis 2:41) dan
tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka (Kis 2:47). Hal ini membuktikan
bahwa asal mula pertumbuhan gereja dimulai dari Allah dan kehendak Allah
sendirilah yang mengakibatkan peristiwa itu dalam gereja-Nya.
Kendatipun pertumbuhan gereja
dikehendaki oleh Allah bagi gereja-Nya namun seringkali gereja memandang bahwa
terjadinya pertumbuhan atau perkembangan dalam gereja itu disebabkan karena
usaha dan kemampuan gereja itu sendiri, pandangan ini sebabkan karena gereja
tidak memandang bahwa ada pihak yang berotoris atas pertumbuhan gereja yaitu
Allah yang memberikan pertumbuhan. Sebuah ungkapan menyatakan bahwa pertumbuhan
gereja terjadi karena Allah menghendaki agar semua orang diselamatkan dari dosa
dan kematian kekal, Allah adalah kasih dan Ia menginginkan agar tiap-tiap orang
diperdamaikan kepada-Nya sehingga hal inilah yang membuat Ia mengutus Anak-Nya
yang tunggal.[3]
Ditinjau dari sudut pandang Perjanjian
Baru khususnya dalam Kisah Para Rasul menjelaskan bahwa keadaan gereja yang
mula-mula tiap-tiap hari Tuhan menambahkan jumlah mereka dengan orang-orang
yang diselamatkan Kis 2:47. Dari ungkapan ini memberikan suatu penekanan bahwa
Tuhan yang menambahkan jiwa orang percaya artinya tindakan Tuhan dalam
pertumbuhan gereja merupakan hal yang sangat fundamental dan tidak di luar
daripada kepengetahuan-Nya terjadi sebuah pertumbuhan gereja. Demikian juga
jika ditinjau dari surat-surat Paulus mencetuskan bahwa pertumbuhan gereja
terjadi atas kehendak Allah sendiri 1 Kor 3:6-7, bukan atas kehendak manusia
itu sendiri. Jadi prinsip ini merupakan kebenaran yang mutlak dimana tanpa
Tuhan maka pertumbuhan gereja tidak terjadi.
Pertumbuhan Gereja Terjadi Atas
Pekerjaan Roh Kudus
Sangatlah umum dalam kalangan
kekristenan bahwa Roh Kudus merupakan penghibur dan penolong yang diutus Bapa
untuk melakukan pekerjaan-Nya Yoh 14:26. Berdasarkan penjelasan ini dapat
dilihat bahwa pertumbuhan geraja tidak lepas daripada pekerjaan Roh Kudus atas
umat percaya dan perkerjaan itu telah terjadi, sedang terjadi dan terus terjadi
atas gereja-Nya. Meskipun kejadiannya tidak sama dengan apa yang telah terjadi
di gereja mula-mula, tetapi dapat diyakini bahwa kuasa Roh Kudus tidak pernah
terbatas untuk memberikan pertumbuhan yang baik dan benar untuk gereja Tuhan di
zaman milenial ini.
Kisah Para Rasul memberikan penekanan
dan penjelasan tentang bagaimana pekerjaan Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja
yang mula-mula. Pertama bahwa Roh Kudus memberikan kuasa kepada murid-murid
untuk bersaksi mulai dari Yerusalem sampai ke ujung bumi, kedua Roh kudus
memenuhi rasul-rasul untuk memberitakan nata Tuhan Yesus dengan berani, ketiga
Roh kudus menambahkan jumlah orang-orang percaya dengan orang-orang yang
diselamatkan dan Roh Kudus memenuhi orang-orang yang percaya sehingga mereka
dapat memberitakan firman Allah dengan berani. Jadi, dari pekerjaan-pekerjaan
ini dapat dilihat bahwa gereja yang bertumbuh adalah gereja yang sepenuhnya
berpengharapan kepada Roh Kudus yang adalah penolong.
Perkembangan zaman tidak membatasi
pekerjaan Roh Kudus terjadi atas gereja Tuhan. Dimana dapat dilihat bahwa
pertumbuhan gereja saat ini terjadi atas pekerjaan-Nya sendiri, namun seringkali
pekerjaan Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja tidak diingat karena berpandangan
bahwa usaha dan fasilitas yang sudah ada dapat digunakan sebagai cara untuk
menciptakan pertumbuhan dalam gereja. Tetapi, prinsip ini tidaklah benar karena
pertumbuhan gereja terjadi atas pekerjaan Roh Kudus atas gereja Tuhan.
Pertumbuhan Gereja Terjadi Secara
Kuantitas dan Kualitas
Adalah sebuah keharusan dalam suatu
organisasi gereja terjadinya pertumbuhan secara kuantitas. Dapat dilihat
bagaimana gereja mula-mula pada awalnya mengalami proses pertumbuhan yang
sangat pesat secara cepat dimana tiap-tiap hari Tuhan menambahkan jumlah mereka
dengan orang yang diselamatkan. Sesuai dengan penjelasan ini dapat dimengerti
bahwa bertambahnya jumlah umat merupakan bukti dari pertumbuhan gereja dan
sebaliknya jika jumlah yang ada di dalam gereja tidak mengalami peningkatan
maka gereja tersebut masih dalam porses permasalahan yakni tidak melakukan Amat
Agung.
Kuantitas dalam sebuah gereja sangatlah
penting karena bertambahnya kualitas membuktikan bahwa gereja tersebut memiliki
kualitas yang baik meskipun masih terus berjuang untuk mencapai kualitas yang
perfek. Gereja mula-mula mengalami peningkatan secara kuantitas setiap hari,
perlu diketahui bahwa terjadinya peningkatan tersebut karena mereka kerja sama
untuk menjangkau jiwa dan terus berserah pada Tuhan. Jadi dapat dilihat bahwa
dalam meningkatnya jumlah anggota gereja maka secara jelas kualitas gereja
tersebut akan kelihatan.
BAB 3
PEMBAHASAN
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA GEREJA YANG SEHAT
MENURUT ALKITAB
Pengajaran Firman Allah
Firman dan pengajaran yang benar dalam gereja
merupakan hal yang sangat mempengaruhi terjadinya pertumbuhan gereja, karena
firman yang benar mengarahkan kehidupan umat percaya pada jalan yang benar
dimana bertujuan pada pertumbuhan rohani yang baik. Tetapi sebaliknya jika
pengajran firman tidak benar sering melenceng dari apa yang dikatakan firman
Allah maka gereja tersebut tidak akan mengalami pertumbuhan dengan baik. Perlu
diketahui bahwa jemaat mula-mula merupakan jemaat yang sangat bertekun dalam
pengajaran firman Tuhan, yang mana mereka belajar secara teliti dengan tujuan supaya
pertumbuhan rohani mereka terus-menerus berjalan dan bertumbuh sesuai dengan
kehendak Allah.
Pada masa gereja mula-mula rasul-rasul
memandang bahwa pelayanan firman Tuhan merupakan hal yang sangat penting dalam
sebuah jemaat dengan maksud agar iman dan rohani jemaat terus bertumbuh.[4]
Jadi, untuk sekarang ini tanpa firman yang benar maka pertumbuhan gereja akan
terganggu dan tidak berjalan dengan efektif, memang faktor ini sulit tetapi
perlu diingat bahwa Tuhan ada dalam gereja-Nya sehingga gereja tidak perlu
berdalil dalam bagian ini. Pengajaran yang benar akan mencerminkan gereja
tersebut bertumbuh dan sebaliknya pengajaran yang salah akan mencerminkan
gereja tersebut lari dari jalur firman Allah yang tanpa salah. Namun, dibalik
pengajran yang benar dalam sebuah gereja yang bertumbuh juga harus menindak
lanjukan pengajaran tersebut dalam tindakan sehari-hari sehingga teori dengan
praktek berjalan dengan seimbang sesuai dengan standar firman Allah.
Pemuridan
Tidaklah menjadi sebuah permasalahan
akan faktor ini dimana secara umum umat kristiani mengerti bahwa gereja yang
bertumbuh (sehat) adalah gereja yang di dalamnya melakukan pemuridan secara
efektif. Dapat dilihat bagaimana jemaat mula-mula mengalami pertumbuhan dimana
mereka melakukan proses pemuridan setiap saat, sehingga jumlah mereka semakin
bertambah dan hal ini dilakukan oleh jemaat mula-mula berdasarkan pengajaran
yang telah mereka terima dari para rasul yang memberikan teladan bagi mereka
untuk melakukan pemuridan. Keberadaan jemaat mula-mula sebenar tidak
memungkinkan untuk bertumbuh dikarenakan mereka memiliki karakter, latar
belakang dan pandangan yang berbeda-beda, tetapi dibalik perbedaan tersebut
jemaat mengalami pertumbuhan yang semakin pesat karena mereka hanya memandang
apa yang telah mereka terima yaitu Amat Agung yang dari Tuhan lewat para rasul,
Pertumbuhan gereja dipengaruhi oleh
faktor yang ada di dalamnya, jika gereja tidak memiliki faktor yang baik
contohnya pemuridan maka gereja tersebut tidak mengalami perkembangan, baik
secara kuantitas terlebih-lebih kualitas. Pemuridan merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan secara rutin oleh beberapa orang saja yang tujuannya menjalin
kerja sama yang baik dalam hal menciptakan pengertian tentang pengikutan akan
Tuhan. Dan hal ini sangat efektif dalam pertumbuhan gereja karena apa yang
telah dipelajari dalam kelompok pemuridan akan sharingkan dilingkung
sekitar-kitar.
Penginjilan
Penginjilan merupakan amat yang telah
diucapkan oleh Yesus kepada murid-murid pada saat itu dengan agar mereka
menyampaikan injil keselamatan ke seluruh dunia supaya semuan orang mengenal
Yesus adalah Tuhan yang menyelamatkan umat manusia dari hukum dosa. Tetapi,
pesan ini tidak hanya untuk murid-murid-Nya pada saat itu melainkan setiap
gereja Tuhan harus melakukan penginjilan sesuai dengan pesan yang telah
diungkapkan oleh Yesus Kristus. Karena gereja yang punya hati untuk bermisi
maka gereja itu disebut gereja yang tunduk dan taat pada perintah yang telah
Tuhan tinggalkan.
Memang tidak mudah untuk melakukan
penginjilan karena penginjilan tanpa persiapan yang kokoh itu bukan penginjila
(misi). Melihat penginjilan adalah sesuatu yang sangat penting maka gereja yang
akan melaksanakan harus mempersiapan segala sesuatu supaya kegiatan yang akan
dilakukan tidak dipengaruhi melainkan mempengaruhi, dalam artian misi yang
dilaksanakan memberikan pengaruh yang baik kepada orang-orang yang belum
mengenal Kristus.
Jadi gereja yang mengambil bagian dalam
pelayanan misi penginjilan adalah gereja yang terbeban dengan jiwa-jiwa yang
belum mengenal Allah. Dan akhirnya gereja yang dimaksud akan mengalir mengalami
pertumbuhan secara siknifikan.
Diakonia
Pelayanan diakonia adalah suatu faktor
pelayanan yang mempengaruhi terjadinya pertumbuhan gereja. Melihat pelayanan
ini memberikan pengaruh yang besar maka gereja perlu mengerti bahwa pelayanan
ini dilakukan dengan cara yang dalam artian tidak menimbulkan suatu komflik
antara jemaat dengan jemaat, jadi prinsip pelayanan ini dilaksanakan dengan pengertian
yang benar dan dengan ketulusan. Sama halnya dengan kehidupan jemaat mula-mula
dimana mereka menjual harta miliknya dan dibagi-bagikan kepada semua orang
sesuai dengan keperluan masing-masing (Kis 2:45), artinya bahwa pelayanan yang
diterapkan oleh mereka tidak dengan paksaan melainkan dengan ketulusan dan
penuh kasih.
Diakonia artinya pelayan gereja yang
terlibat secara langsung membagi-bagikan berkat kepada orang yang tidak mampu.
Perlu dimengerti bahwa Yesus sendiri telah melakukan pelayanan diakonia yang
mana ketika Ia memberikan makanan lima ribu orang hal itu merupakan pelayanan
diakonia. Tetapi, dalam pelayanan ini gereja perlu diingat bahwa tujuannya
untuk menyatakan kasih yang telah diterima dari Allah, bukan meminta balasan
dari orang-orang yang dilayani. Artinya bahwa memberi dengan penuh ketulusan
tanpa balasan apa-apa tetapi kemuliaan Tuhan terpancar atas dasar pelayanan
itu.
Kepemimpinan
Pelayanan para rasul dalam Kisah Para
Rasul telah menunjukkan bagaimana karakter kepemimpinan Kristus yang adalah
teladan bagi seluruh umat manusia. Yang mana seorang pemimpin harus dipenuhi
dan dipimpin Roh Kudus, artinya bahwa pemimpin tidak bertindak diluar daripada
kehendak Roh Kudus. Kepemimpinan yang baik akan mempengaruhi seluruh yang
dipimpinnya, dengan prinsip tersebuh apakah yang membuat kepemimpinan termasuk
faktor dalam pertumbuhan gereja yang secara Alkitab karena pertumbuhan gereja
tanpa pemimpin bisa saja, tetapi pertumbuhan gereja tanpa pemimpin tidak
mungkin.
Faktor kepemimpinan dalam pertumbuhan
gereja merupakan pondasi yang fundamental. Karena pemimpin memberikan dasar dan
struktur yang sesuai dengan korido Alkitab untuk mencapai pertumbuhan terjadi
dalam gereja. Tetapi, sebaliknya jika kepemimpian dalam gereja tidak beres maka
pertumbuhan gereja akan tergoyahkan kemana angin akan bertiup. Intinya bahwa
peran pemimpin dalam sebuah gereja untuk mencapai pertumbuhan sangatlah penting,
tidak dalam artian jemaat tidak penting.
BAB VI
KESIMPULAN
Gereja yang sehat berdasarkan
prinsip-prinsip Alkitab merupakan kehendak Allah sendiri terjadinya atas
umat-Nya karena pada dasarnya gereja tanpa pertumbuhan akan mati. Sehingga
dengan prinsip tersebut pertumbuhan yang dikehendaki Allah dalam gereja-Nya
ialah pertumbuhan yang secara kualitas dan secara kuantitas.
Untuk mencapai gereja yang baik dan
benar maka gereja harus memperhatikan faktor-foktor yang diajarkan oleh
Alkitab, karena tanpa foktor yang baik gereja tidak akan terjadi artinya segala
yang dilakukan tidak berdasarkan kemampuan gereja itu sendiri melainkan
berdasarkan apa yang diajarkan oleh firman Allah yang adalah pribadi Allah
sendiri. Jadi, konklusi gereja yang bertumbuhan adalah gereja yang sevisi dan
semisi dengan Allah dalam mencapai segala sesuatu.
[1].Christian
A. Schwarz, Ringkasan Pertumbuhan Gereja
Alamiah (Jakarta:Yayasan Media Buana Indonesia, 1999) 34
[2].Rick
Warren, Pertumbuhan Gereja Masa Kini
Gereja yang mempunyai Visi Tujuan (Malang: Gandum Mas, 2000) 21-22
[3].C. Peter Wagner, Strategi Perkembangan Gereja (Malang:
Yayasan Penerbit Gandum Mas, 1996) 28.
[4]. I
Ketut Enoh, Prinsip-prinsip Pertumbuhan
Gereja Dalam Kisah Para Rasul (Ujung Pandang: Tesis Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 1991) 63
0 Comments