berkata
kepadamu: Engkau adalah
Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut
tidak akan menguasainya” (Mat. 16:18). Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di
dunia ini dan mengatakan bahwa alam maut tidak akan menguasainya. Apakah arti
perkataan Tuhan Yesus ini? Hal ini adalah jaminan yang diberikan kepada
Gereja-Nya dan memang jaminan ini sudah dibuktikan kebenarannya di sepanjang
sejarah Gereja pada satu abad pertama.
Gereja pada abad pertama biasa disebut sebagai Gereja
pada zaman rasul-rasul (apostolic age). Hal ini dimulai dari hari Pentakosta
(setelah kenaikan Tuhan Yesus) sampai pada kematian rasul terakhir yaitu Rasul
Yohanes. Periode Apostolik ini berlangsung kurang lebih 70 tahun, dari
kira-kira tahun 30-100 M. Tempat berlangsungnya adalah di tanah Palestina dan
secara bertahap meluas ke daerah Siria, Asia Minor, Yunani, dan Italia dengan
gereja yang pusat terdapat di kota Yerusalem, Antiokhia, dan Roma. Perkembangan
Gereja ini merupakan hasil perjuangan para rasul yang diwakili oleh Rasul
Petrus yang banyak mempertobatkan orang Yahudi dan Rasul Paulus yang banyak
mempertobatkan orang-orang non-Yahudi. Rasul-rasul lain pun tentu saja turut
berbagian dalam memberitakan Injil Yesus Kristus ke seluruh dunia dan semua
Tidak terlepas dari Kasih karunia Tuhan .
Relevansinya
bagi gereja :
Sikap antusias dalam beribadah, saling mengasihi satu
dengan yang lain, serta sehati sepikir untuk berdoa.
Prinsip-prinsip inilah yang harus dijadikan satu fondasi
yang kokoh bagi para pemimpin dan jemaat sehingga terbentuklah gereja yang
bertumbuh
Jika di tanya apakah
gereja saya sudah memenuhi panggilan sebagai sahabat Allah ? Saya akan
menjawab sudah, karena gereja memanglah Bait Allah yang artinya Memang bagian
dari Kasih Kristus , Terlepas dari Gembala gerejanya .
2.Tubuh
kita Adalah gereja yang dalam artian adalah bait Allah , bisa di artikan adalah tempat kediaman Allah . Bait
Allah tidak menunjuk kepada bangunan
fisik, tetapi mengacu kepada pribadi kita masing masing perindividu , Sikap
Hati kita.
Dan bagaimana Relevansi nya bagi kehidupan kita .
Sebagai Bait Allah , tempat kediaman Allah. kita harus
menghargai dan memperdulikannya . Dengan cara hidup Kudus berkenan di hadapan
Allah.
Mempergunakan Tubuh kita ( hidup kita ) Kesempatan yang
Telah di beri ,untuk hormat kemuliaan hanya bagi Allah, Tuhan yg kita sembah di
dalam Nama Yesus Kristus .
3.Peristiwa
hancurnya bait Allah pada zaman para Rasul. Ditandai
oleh pembunuhan para Nabi, Rasul,
pemberitaInjil pada masa itu dan juga Mesias yang mereka tolak serta di bunuh
lewat penyaliban di kayu salib. Hal itu menjadi awal kehancur yang dasyat serta
dimana mereka yang percaya pada masa itu harus ikut menanggung penderitaan.
Mengapa Yerusalem hancur? Karena mereka membunuh
nabi-nabi Tuhan. Mereka juga membunuh Yesus Kristus, Raja dan Mesias mereka.
Mereka juga membunuh para pemberita Injil tentang Yesus yang bangkit. Ketika
mereka menolak pemberitaan para rasul, maka mereka harus hancur. Tetapi
orang-orang percaya, yaitu gereja yang berdiri di atas pengorbanan Kristus di
kayu salib, mereka juga terkena akibatnya. Sama seperti orang-orang benar ikut
menderita ketika Israel dan Yehuda dihancurkan dan dibuang oleh bangsa-bangsa
Asyur dan Babel, demikian juga orang-orang Kristen termasuk yang mengalami kesulitan
besar ketika Yerusalem dihancurkan. Ketika itu terjadi, Yesus mengingatkan
mereka untuk meninggalkan Yerusalem. Yerusalem tidak lagi menjadi pusat dari
umat Tuhan. Mereka harus menyebar ke seluruh dunia. Yerusalem, setelah
kehancurannya di tahun 70 Masehi, akan menjadi kota biasa, sama seperti
kota-kota lain di dunia. Demikian juga Bait Suci setelah kehancuran tahun 70
Masehi ini. Bait Suci bukan lagi bangunan, tetapi tubuh Kristus. Orang-orang
percaya menjadi Bait Suci karena sudah digabungkan dengan Sang Bait Allah
sejati, yaitu Kristus, yang walaupun dirombak oleh manusia, tetapi didirikan
kembali dengan kuasa Allah pada hari yang ketiga (Yoh. 2:19-22)
Sedangkan peristiwa hancurnya gereja masa kini, lebih
disebakan adanya perbedaan pandangan para pemimpin umat yang sulit untuk bisa
sehati dan se pikir , serta adanya perselisihan ditengah polemik jabatan diatas
mimbar. Dan adanya gesekan diantara umat yang berbeda keyakinan hal ini juga
memicu konflik serius yang mengakibatkan adanya penutupan gereja, gereja
dibakar, dan lain sebagainya.
4.Perbedaan
antara Teologi Luther,
dan Calvin lebih banyak dibandingkan dengan persamaannya,
meskipun mereka sama-sama menolak ajaran dari gereja Katolik Roma. Salah satu
dari perbedaan yang ada adalah pandangan mereka mengenai Perjamuan Kudus.
A.Martin
Luther
Luther menolak doktrin Katolik Roma mengenai
transsubstansiasi .tetapi tetap percaya akan kehadiran yang nyata dari tubuh
dan darah Kristus “di bawah” roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus. Luther
lebih menonjolkan iman dalam Perjamuan Kudus. Bagi Luther Perjamuan Kudus
adalah tanda nyata bahwa keselamatan yang dijanjikan dalam Firman mengenai
penebusan dosa oleh Kristus pada kayu salib, benar-benar diberikan kepada orang
yang menyerahkan diri dalam iman kepada Allah yang rahmani. Tanpa iman,
Perjamuan Kudus menjadi tanda keselamatan yang tidak efektif. Dan juga ,
Luther melihat hubungan antara gereja dan negara sangat
mempengaruhi pemerintah dalam kehidupan gereja. Menurutnya sebaiknya raja
diikutsertakan sebagai orang partikelir dalam pimpinan gereja demi mencegah
bahaya timbulnya kasta iman tersendiri yang hierarkis
Sedangkan Calvin :
Calvin berpandangan, bahwa Perjamuan Kudus adalah tanda,
tetapi bukan tanda kosong, sebab tanda ini diberikan Allah melalui Anak-Nya,
supaya orang percaya melalui roti dan anggur betul-betul dipersatukan dengan
tubuh dan darah Kristus. Dalam Perjamuan Kudus, Kristus betul-betul hadir untuk
menjadi satu dengan orang-orang percaya, dan menguatkan iman mereka. Kristus
membuat makanan jasmani menjadi rohani, sehingga orang-orang yang ikut dalam
Perjamuan Kudus menerima apa yang telah diterima Kristus pada kayu salib, yakni
pengampunan dosa dan hidup yang kekal. Dan Calvin berpendapat bahwa negara
perlu selama gereja masih berada di dunia ini, itu tidak berarti bahwa ia
menyerahkan segala-galanya kepada pemerintah. Dengan tegas ia menetapkan batas
antara gereja dan negara, atau dengan istilah lain, antara pemerintahan rohani
dan duniawi/politik
Kontekstual
masa kini
Pengaruh yang diberikan oleh Martin Luther, dan Johannes
Calvin sampai saat ini begitu terasa, khususnya dalam kehidupan gereja-gereja
di Indonesia. Meskipun ketiga tokoh tersebut memiliki banyak perbedaan dalam
mereformasi gereja, namun mereka memiliki dasar yang sama, yaitu bahwa
kebenaran ilahi harus di cari dalam Alkitab.
Mengingat saat ini gereja telah melebur ke dalam pengaruh
tradisi atau pandangan Lutheran dan Calvin (tanpa mengkritisi ulang konteks
atau latar belakang atau situasi pada saat itu, yang membentuk pandangan para
reformator: kebenaran hanya diperoleh dari Alkitab), kita juga perlu bersikap
kritis
5.Masuknya
Injil ke Indonesia ditandai oleh
adanya Misionaris atau zending utusan Allah kepada para hambanya yang
menyampaikan pesan keselamatan kepada seluruh umat di seluruh penjuru tanah air
khususnya Indonesia.
Sedangkan makna Injil bagi pertumbuhan gereja Ialah,
sebagai pondasi atau tanda peneguhan bahwa Allah selalu menyertai tiap orang
percaya dimanapun berada.
Yesus Kristus merupakan sarana yang telah menjadi pusat
Injil, yang disediakan Allah untuk membawa kembali manusia yang terhilang. Wagner mengatakan bahwa “Persediaan yang
Allah telah adakan untuk membawa manusia terhilang kepada diri-Nya sendiri
adalah Injil.”Dasar dari kehendak Allah yang tidak menginginkan seorang pun
binasa yaitu barang siapa yang percaya kepada Yesus sebagai jalan keselamatan
yang disediakan Allah, merupakan kebenaran yang memperjelaskan bahwa “gereja
bukan suatu lembaga atau organisasi buatan manusia melainkan jemaat Allah.
0 Comments