Allah mendesain manusia dengan penuh konsep yang sempurna. Pada mulanya Allah menciptakan manusia pertama yaitu Adam dan diambilnyalah tulang rusuk Adam sebagai bahan untuk meciptakan atau menjadikan si Hawa. Sebelum kejatuhan manusia di dalam keberdosaan, manusia memiliki relasi yang begitu Intim dengan Tuhan. Kejadian Pasal 1 dan Pasal 2 begitu sempurna, baik adanya menceriterakan bagaimana kedekatan, keakraban, manusia dengan sang Pencipta.
Berjalannya waktu Tuhan memberikan kepercayaan bagi Adam dan Hawa untuk menempatkan mereka di sebuah taman di Eden. Tujuan Allah untuk menempatkan mereka sangatlah mulia bagi Tuhan dan bagi manusia itu sendiri. Allah memberikan kepercayaan ini bagi mereka dengan bertujuan agar manusia memelihara dan sekaligus memberi pertanggunganjawab atas ciptaan lain. Tuhan sudah memberikan kuasa bagi manusia untuk mengelola segala makhluk, ciptaan yang lainnya. Ketika kepercayaan itu sudah diberikan, maka Ekspektasi Allah tentang kehidupan manusia dengan berbagai aturan yang sudah Tuhan berikan, malah manusia melakukan sebaliknya dengan memberikan sebuah tindakan yang tidak pernah diinginkan oleh Allah sebelumnya. Oleh sebab itu keinginan manusia, atas dorongan dari Iblis untuk melanggar aturan Tuhan maka, hal inilah yang membuat manusia terpisah jauh dari Allah.
Kegagalan manusia ini, merupakan kesalah terbesar yang sudah dilakukan manusia tanpa melibatkan kehendak Allah sendiri. Oleh sebab itu bagi kita yang diciptakan bagi Kristus harus memiliki pemahaman yang baik dan benar tentang Hidup yang menyenangkan bagi Allah. Realita kehidupan manusia tidak ada seorang pun yang lahir dengan memiliki hati yang menyenangkan bagi Tuhan, melainkan kebobrokan manusia, membuat manusia itu semakin lam semakin jauh dari Allah. Untuk itu bagi kita yang sudah percaya Kristus ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan kehidupan yang menyenangkan dihadapan Allah.
A. Seorang Yang Percaya Harus Menyembah dalam Roh dan Kebenaran.
Di dalam Injil Yohanes, mengatakan dengan begitu sangat jelas bahwa Allah memiliki keberadaan atau eksistensi Allah sebagai Roh atau dengan kata lain tidak seperti manusia. Seorang percaya tidak mungkin bisa menggunakan hal - hal yang lahiriah dalam menyenangkan Allah, melainkan dengan penuh Ketaatan dan penyembahan yang benar di dalam Roh. Apa esensi penyembahan bagi Allah dalam Roh dan Kebenaran? Seseorang harus mengerti dan memahami bahwa Allah tidak mungkin bisa disenangkan dengan hal - hal yang daging, melainkan oleh karena kita memiliki Roh yang kudus menuntun penyembahan kita dengan benar dihadapan Allah. Apakah cukup hanya tuntunan dari Roh saja? Siapa bilang Roh memang menuntun namun dalam hal ini manusia harus terlibat dalam mengelola pikiran dan perasaannya dalam melakukan penyembahan dihadapan Allah. Kedua hal ini tidak bisa ditonjolkan dengan tujuan masing - masing melainkan hal ini berlangsung secara seimbang dan simultan dihapan Allah. Maka penyembahan yang seperti inilah yang mampu membuat manusia berkenan kepada Allah yang benar.
B. Seorang Percaya Melatih diri dalam Beribadah
Tujuan Allah membebaskan bangsa Israel dari tanah perbudakan yaitu tanah Mesir dengan satu tujuan yakni beribadah kepada Allah yang Esa. Hal ini sangat jelas ketika Musa memerintahkan untuk membangun Kemah Suci di masa mereka melewati padang Gurun. Namun hal ini tidak jauh beda dengan kehidupan kita sebagai orang beriman. Kita memiliki pengakuan yang sangat istimewa di dalam Kristus, Percaya dan mengakui bahwa hanyalah Dia satu - satunya Juruselamat kita. Ini sangat fundamental sekali dalam kehidupan orang beriman. Kita tahu bahwa Iman itu memberikan ruang bagi manusia untuk melakukan peribadatan kepada Allah. Inilah alasan mengapa manusi bisa hidup berkenan kepada Allah hanya oleh iman dengan bukti terus menerus melatih badani ini untuk melakukan ibadah yang sejati dihadapan Allah. Ibadah yang berkenan menuntut hal yang ekstra dalam diri manusia itu sendiri. melawan rasa malas, rasa bosa, dan tetap pada Ibadah yang sejati dihadapan Allah.
C. Seorang Percaya Harus menyelidiki Firman Allah
Fenomena yang sangat jelas dalam Alkitab bahwa menyelidiki firman Tuhan bukanlah hal yang gampang. Ketika kita melihat PL dan PB, orang - orang yang memiliki kedudukan terpenting dan orang pilihan yang melakukan penyelidikan firman Allah. PL dan PB ini sangat jelas sekali seperti Nabi, Imam, Pemberita Firman di Bait Allah. Namun dengan sangat jelas juga dikatakan dalam PB bahwa orang - orang yang menyelidiki Firman Allah juga melakukan kekeliruan sehingga bisa menimbulkan pemahaman yang melenceng dari firman Allah. Contohnya ketika Allah mengecam Ahli - ahli Taurat dan orang - orang Farisi. Kedua golongan ini dengan tekun menyelidiki Taurat namun pada hakekatnya tidak menemukan Kebenaran Sejati. Orang yang percaya harus mampu memiliki metode yang benar dalam menyelidiki firman Tuhan, hal ini harus dilandasi dengan Iman, sehingga Roh Kudus menuntun kehidupan orang percaya dalam menyelidiki Firman Tuhan dengan maksud menyenangkan hati Allah. Yang perlu diperhatikan dalam menyelidiki Firman Allah harus memliki kerendahan hati serta rasa tunduk pada otoritas Firman Allah itu sendiri. Dengan hal inilah seseorang bisa mengerti kehendak Allah yang benar, sehingga melalui tindakan dari hasil perenungan dari penyelidikan Firman Tuhan, menimbulkan kesenangan hati bagi Allah.
0 Comments