Ayat Efesus pasal 1: 4 - 5 "Paulus oleh ilham Roh Kudus menuliskan; Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tidak bercacat dihadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak - anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya." Seorang penafsir tidak boleh menafsirkan dengan sembarangan sebab akan menimbulkan pemahaman yang keliru dikalangan para pengikut Kristus. Dalam memahami ayat ini hendaknya pikiran kita jangan terjebak oleh premis yang ada, sehingga dalam menafsirkan ayat ini pemikiran seseorang mengarahkan pikirannya kepada suatu penafsiran tidak objektif, karena didasarkan pada premis yang sudah ada.
Dalam Efesus 1:4 dalam teks Yunani: khatos ekseleksato hemas en auto pro kosmou einai hemas hagios kai amomous katenopion autou en agape. Kata sebab (khatos) menunjukkan adanya relasi atau hubungan dengan ayat sebelumnya yang tertulis demikian" Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang - orang Kudus di Efesus, orang - orang percaya dalam Kristus Yesus. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga."
Diutamakan dalam ayat ini, dengan adanya penegasan bahwa Efesus 1:4 - 5, hanya ditujukan kepada "Orang - orang Kudus di Efesus". Hal ini berarti tidak boleh ditujukan kepada semua orang, tetapi untuk mereka yang sudah berkategori orang kudus seperti jemaat Efesus. Sebuah penipuan atau penyesatan kalau seandainya ayat ini dikenakan untuk semua orang kristen secara sembarangan. Faktanya banyak teolog dengan gegabah menyatakan bahwa Allah telah memilih dan menentukan orang - orang tertentu pasti selamat masuk surga. Inilah yang menyebabkan orang Kristen sudah merasa selamat hanya karena sudah mengatakan percaya kepada Yesus Kristus.
Kalimat "di dalam Dia" (en auto), artinya di dalam Yesus merujuk kepada keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Dalam hal ini secara tidak langsung hendak dikemukakan bahwa hanya karya salib yang dapat membawa orang - orang berdosa menjadi anak - anak Allah, berhubung manusia sudah jatuh dalam dosa. Rancangan awal Allah memiliki anak - anak dapat terwujud oleh karya salib. Kata " memilih" dalam teks Yunani adalah "ekselesato" dari kata ekslego. Frasa "Allah memilih kita" adalah terjemahan dari ekselesato hemas, kata "memilih" dalam teks Yunani memiliki keterangan waktu verb indicative aorist middle 3rd person singular yang menunjuk peristiwa yang sudah terjadi atau sudah dilakukan.
Walupun kata memilih menunjuk kepada suatu peristiwa atau kejadian yang sudah terjadi atau berlangsung, bukan berarti ada orang - orang yang ditentukan secara sepihak oleh Tuhan untuk pasti selamat masuk surga. Harus dipahami betul bahwa memang sejak semula Allah menghendaki manusia berkeadaan seperti Putra Tunggal-Nya menjadi yang sulung. Dengan demikian kesulungan Yesus (Roma 8:28 - 29) bukan karena sebuah kecelakaan, yaitu karena manusia jatuh ke dalam dosa dan Anak Tunggal Bapa harus menyelamatkannya dengan mengosongkan diri menjadi manusia, namun memang sejak semula Allah Bapa merancang hal ini.
Frasa " memilih" (ekseleksato) selain seperti pick up (memungut atau mengambil) juga berati choose from among (memilih dari antara), juga berarti select (memilih dengan menyingkirkan orang lain). Hal ini mengisyaratkan bahwa banyak yang memiliki kemungkinan dipilih, tetapi oleh karena sesuatu hal atau bisa karena tidak memenuhi syarat, maka tidak dipilih. Hal ini sinkron dengan pernyataan Tuhan Yesus di dalam Matius 22:14 yang tertulis "Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." Frasa di pilih dalam teks ini juga menggunakan kata eksletos yang berkaitan dengan kata kerja ekslego.
Kalimat "Supaya kita kudus dan tidak bercacat dihadapan-Nya" dalam Efesus 1:4 menunjukkan dengan jelas bahwa orang yang mendengar Injil harus memiliki respon yang memadai atau yang benar untuk bisa mengalami keselamatan. Dalam hal ini orang percaya harus diberikan, yaitu segambar dan serupa dengan Yesus, yang sama artinya dengan hidup tidak bercacat dan tidak bercela. Itulah sebabnya Firman Tuhan di dalam 1 Tesalonika 4:7 tertulis, "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu." Orang Kristen yang tidak hidup kudus berarti menolak keselamatan yang Tuhan berikan.
0 Comments