ANALISA YOHANES 1:1-2: PEMBUKTIAN PRA - EKSISTENSI FIRMAN (LOGOS)

 

        Pembuktian keberadaan Firman Allah sebelum segala sesuatu dijadikan dibuktikan dengan kebenaran dari Firman itu sendiri. Rasul Yohanes yang bersama - sama dengan Dia selama di dunia mencatat dengan lengkap tentang Pra-eksistensi Firman (logos). 

Yohanes : 1 - 2 Pra-eksistensi Firman (Logos)

        "Padamulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama - sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah. Dia pada mulanya bersama dengan Allah.

A. Pada Mulanya: Hal ini merupakan keabadian dan kekekalan dari keberadaaan Sang Firman. Hal ini bersinggungan dengan ketika Allah memulai pekerjaannya firman sudah terlebih dahulu ada disana, sebab oleh firman itu segala sesuatu dijadikan oleh Allah. Ketika permulaan itu dimulai firman sudah ada disana. 

        Yohanes sedang menjelaskan bahwa Firman bukan hanya permulaan tetapi awal dari permulaan. Dia ada disana pada awalnya, sebelum segala seuatu ada. Yang menjadi pertanyaannya apakah Firman itu suatu permulaan? Yohanes berkata, Tidak! Karena jika kembali ke awal, sudah ada Firman. Sekaligus jelas bagi penglihatan Yohanes Firman tidak lain adalah Allah yang ada dengan sedirinya tanpa ada penyebabnya. 

B. Pada Mulanya adalah Firman: Frasa Firman diterjemahkan dari kata Yunani (Logos). Para Rabi Yahudi sering menyebut Tuhan (terutama dalam aspek pribadi-Nya yang lebih) dalam istilah firman-Nya. Mereka berbicara tentang Tuhan sendiri sebagai "Firman Tuhan." Misalnya Perjanjian Lama edisi Ibrani kuno mengubah Keluaran 19:17 (Musa membawa orang - orang keluar dari perkemahan untuk menemui Allah) berubah menjadi "Musa membawa orang - orang keluar dari perkemahan untuk menemui Firman Allah. Dalam pikiran orang Yahudi kuno, Frasa "Firman Tuhan" dapat digunakan untuk merujuk kepada Tuhan itu sendiri. 

        Para filsuf Yunani melihat logos sebagai kekuatan yang memberi arti pada dunia, membuat dunia menjadi teratur dan bukan kacau. The logos adalah kekuatan yang mengatur dunia dengan sempurna dan terus itu terjadi dengan sempurna. Mereka melihat logos sebagai alasan utama yang mengendalikan segala sesuatu. 

            Oleh Karena itu, dalam pembukaan ini Yohanes berkata kepada orang Yahudi dan Yunani: "Selama berabad - abad kamu telah berbicara, berpikir dan menulis tentang Firman (Logos). Sekarang saya  akan memberitahukan kepada Anda siapa Dia. Yohanes bertemu dengan orang - orang Yahudi dan Yunani dimana mereka berada, dan menjelaskan Yesus dalam istilah - istilah yang sudah mereka pahami. 

            Dalam hal ini juga Yohanes menggunakan istilah yang, dengan berbagai nuansa makna, umum digunakan dimana -mana. Dia memperhitungkan semua orang menangkap maknsa esensialnya. (morris). Kata yang demikian sudah digunakan dan membantu orang - orang yang bijaksana dalam upaya mereka untuk memahami hubungan Allah dengan dunia, Yohanes mengambilnya dan menggunakan kita untuk menunjukkan Pewahyu dari Allah yang tidak dapat dipahami dan tidak terlihat. 

C. Dan Firman Itu bersama - sama dengan Allah, Dan Firman Itu adalah Allah. 

     Pernyataan ini yang sangat brilian ini,Yohanes 1:1 mengemukakan salah satu dasar yang paling dasar dari iman kristen (Trinitas). Logika Yohanes sangat sistematis yakni;

  • Ada Wujud yang dikenal sebagai Firman
  • Wujud ini adalah Tuhan, Karena Dia adalah Kekal (Pada mulanya)
  • Wujud ini adalah Tuhan, karena Dia dengan jelas disebut Tuhan (Firman adalah Allah). 
pada saat yang sama, wujud ini tidak mencakup semua keberadaan Tuhan. Allah Bapa adalah Pribadai yang berbeda dari Firman (Firman bersama - sama dengan Allah). 
        Jadi, Bapa dan Anak (Anak dikenal sebagai Firman) yang adalah bersama - sama dengan Allah, namun berbeda dalam Pribadi mereka. Bapa bukanlah Anak, dan Anak bukanlah Bapa. Namun mereka sama - sama Allah, dengan Allah Roh Kudus menajdikan satu Allah dalam tiga Pribadi. 

        Firman itu bersama dengan Tuhan: Kata ini menyiratkan hubungan intim bisa dibedakan namun tidak bisa dipisahkan. Seperti yang dikatakan oleh Chrysostom: Tidak di dalam Tuhan tetapi dengan Tuhan, sebagai pribadi dengan pribadi, selamanya. 
            Dan Firman itu adalah Tuhan: Inilah bentuk kalimat yang sebenarnya; bukan Tuhan adalah firman ini sama halnya mutlak diperlukan oleh penggunaan bahasa Yunani (Alford). Luther mengatakan Firman itu adalah Allah, Melawan ajaran Arius: Firman itu bersama - sama dengan Allah, melawan Sabelius. 

Post a Comment

0 Comments